kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Target Dinsos 2024, Nol Angka Miskin Ekstrem di Sulsel

Target Dinsos 2024, Nol Angka Miskin Ekstrem di Sulsel
Kepala Dinas Sosial Pemprov Sulsel Malik Faisal. foto IST
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pemerintah menargetkan angka Nol atau Zero persentase Miskin Ekstrem di Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk 2024.

Dimana hal itu dikatakan Kepala Dinas Sosial Pemprov Sulsel Malik Faisal mengatakan target pemerintah ini sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

Pemprov Sulsel

Malik Faisal mengatakan sampai akhir Desember 2023 mendatang terus di lakukan gempur miskin ekstrem.

“Sampai akhir Desember gempur  miskin ekstrem, karena hampir semua miskin ekstrem bagian fakir miskin, ini sesuai Inpres no 4 tahun 2022 target hingga bulan Desember 2024 nol miskin ekstrem,”ujarnya.

“Dan untuk di provinsi Sulsel miskin ekstrem masih ada di angka 5 sampai 6 persen hingga menjadi harus nol, ini kemarin di Kabupaten Barru sudah diangka 0,3  persen sedikit mami,”ujarnya kepada awak media, Kamis (22/2).

Lebih lanjut, Malik menjelaskan miskin ekstrem berbeda dengan fakir miskin karena melihat perhitungan pendapatan.

“Kalau fakir miskin ada lima indikatornya, kalau miskin ektrem tambah lagi pendapatannya yaitu dibawah dua dollar perhari kalau di konversi kerupiah  kurang lebih cuma 20 ribu perhari pendapatan kepala keluarga berarti miskin ekstrem,”katanya.

“Jadi miskin ekstrem ini merataki banyak dikota seperti di Kota Palopo, Kota Pare-Pare serta Kota Makassar penyebanyaknya diantaranya karena hilang pendapatannya karena hilang pekerjaannya, jumlah penduduk yang  banyak, biaya hidup tinggi. Miskin ekstrem ini juga dampak covid kemarin yang membuat banyak hilang perkejaan,  sudah miskin hilang pekerjaan lagi,”terangnya.

Menurutnya upaya percepatan penanganan miskin ekstrem diantaranya melalui bantuan beras untuk ketahanan pangan.

“Miskin ektrem upaya zero banyak yang dilakukan termasuk bantuan beras untuk ketahanan pangan, kita harap dengan bantuan 10 kilo perkepala keluarga ini, maka uangnya bisa dipakai hal lain tidak untuk beli beras,”tandasnya.