kabarbursa.com
kabarbursa.com

Mengenal Pattalolo, Sosok Penggagas Sekolah Dasar Kolong di Pelosok Jeneponto

Mengenal Pattalolo, Sosok Penggagas Sekolah Dasar Kolong di Pelosok Jeneponto
Dokumentasi Pattalolo
banner 468x60

KabarMakassar.com — Kabupaten Jeneponto, salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang memiliki keunikan dan kearifan lokal budayanya.

Keunikan yang dimiliki daerah dengan julukan Butta Turatea ini adalah populasi kuda yang cukup tinggi dan salah satu daerah kawasan PLTB (pembangkit listrik tenaga bayu/angin).

Pemprov Sulsel

Selain memiliki keindahan kincir angin PLTB, daerah ini memiliki satu lagi sosok yang berjasa dalam memajukan pendidikan di Butta Turatea, sosoknya adalah Pattalolo

Pattalolo, sosok kepala sekolah yang akrab dipanggil Daeng Bulu adalah orang yang berperan besar dibalik berdirinya Sekolah Dasar Kecil di Pelosok Ulugalung yang berlokasi di Desa Mangepong Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Sekolah dasar yang didirikan sekitar tahun 2007 itu kini telah berganti nama UPT SD Negeri 22 Turatea.

Sekolah itu dinamakan Sekolah Dasar Kecil karena awal mula proses belajar mengajar dilakukan di bawah kolong rumah warga sekitar Dusun Ulugalung.

Dulunya, dusun ini dikenal daerah paling pelosok di Desa Mangepong, karena akses perjalanan yang masih sangat terbatas dan juga belum tersentuh aliran listrik serta, angka jumlah anak yang putus sekolah yang cukup tinggi

Terlebih lagi, anak-anak yang bersekolah di Dusun Ulugalung harus berjalan kaki melewati bukit dengan menempuh jarak yang cukup panjang untuk sampai di sekolah yang berada di dusun seberang.

Melihat kondisi itu, Dg Bulu berinisiatif untuk memberikan pendidikan yang merata kepada siapa saja untuk bersekolah.

Inisiatif untuk membangun Sekolah Dasar Kecil saat itu sangat disambut baik dari warga sekitar.

Ia pun mulai membangun sekolah dengan membuka ruang belajar dibawah kolong rumah warga dengan beralaskan dinding seadaanya dibantu dengan gotong royong warga sekitar

Selain ruang kelas dibawah kolong rumah warga, para siswa juga harus belajar dengan kondisi tanah yang berdebu dan menggunakan bangku-bangku bekas yang diambil dari sekolah lain.

Proses belajar mengajar pun dimulai di tahun ajaran 2007/2008 dengan peserta belajar yang berjumlah 23 orang, terdiri dari 11 siswa dan 12 siswi yang diajar langsung oleh Dg Bulu seorang diri.

“Nama saya Pattalolo, tahun 1986 bertugas dari Madrasah Ibtidaiyah Mangepong. Jadi cara merintis karena kita dibawah kolong setiap tahun naik kelas kita beli dinding dari partisipasi masyarakat”, ungkapnya, Minggu (08/09).

Sekitar 5 bulan berjalan, barulah Dg Bulu mengajak tenaga pengajar honorer lain untuk membantu menjalankan Sekolah Dasar Kecil tersebut

Seiring berjalannya waktu, Sekolah Dasar Kecil Ulugalung mendapatkan izin untuk pembangunan gedung baru, seperti yang ada saat ini.

Tentu, hal itu tak lepas dari hasil kerja keras Dg Bulu, yang beberapa kali saat itu ia menghadap pemerintah Kabupaten Jeneponto pada masa Bupati Radjamilo meminta lahan untuk dibangun sekolah.

“Tahun 2009 ada program, saya bermohon ke Bupati dan akhirnya diacc untuk beli lahan masyarakat dijadikan sekolah”, tambahnya

Berkat pengabdian dan kerja keras tanpa mengenal lelah, ratusan siswa siswi telah lulus dari sekolah dasar kecil itu dan menempuh pendidikan lanjut untuk cita-cita mereka

Diakhir masa baktinya, Pattalolo ingin menghabiskan waktunya memberikan pengetahuan dan pengabdian secara maksimal kepada siswa siswi untuk masa depan yang cerah dan dikenang di masa mendatang.

“Saya berharap sekolah ini semakin bagus kedepannya agar banyak anak-anak yang sekolah karena bagaimanapun pendidikan adalah kunci masa depan”, harapnya

PDAM Makassar