kabarbursa.com
kabarbursa.com

KKN-T Unhas di Lutim Sosialisasi TTG Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Kakao

KKN-T Unhas di Lutim Sosialisasi TTG Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Kakao
(Foto : IST).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Mahasiswa KKN-T Inovasi Pengembangan Kawasan Luwu Timur (Lutim) Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 112 mengadakan kegiatan penyuluhan Teknologi Tepat Guna (TTG) pembuatan pupuk organik cair kepada masyarakat di Desa Laskap, Kabupaten Luwu Timur, Sabtu (10/08).

Sejumlah rangkaian dalam kegiatan ini, diantaranya seminar terkait definisi pupuk organik cair, rangkaian alat komposting pupuk cair sederhana, dan demonstrasi pembuatan pupuk cair dari limbah pertanian atau perkebunan yang tidak digunakan oleh kelompok tani di Desa Laskap, khususnya limbah kakao.

Pemprov Sulsel

Adapun yang melatarbelakangi mahasiswa KKN-T Unhas mengadakan kegiatan ini adalah karena hasil komoditi perkebunan utama Desa Laskap yaitu tanaman kakao memiliki limbah kulit kakao yang tidak dimanfaatkan.

Selain itu, juga memberikan pemahaman kepada petani akan seluruh potensi dari hasil pertanian/perkebuan, serta meningkatkan kesadaran petani mengenai pentingnya menjaga lingkungan melalui penerapan sistem pertanian/perkebunan yang berkelanjutan.

Dodi Setiawan, penggagas kegiatan ini menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa memberikan contoh kepada masyarakat petani kakao untuk membuat pupuk organik cair dari bahan dan peralatan yang sederhana yang gampang diperoleh di sekitar.

“Dengan mengkombinasikan beberapa limbah pertanian kakao yakni kulit buah dan daun kakao yang difermentasi menggunakan konsorsium bakteri di dalam rangkaian alat yang telah dibuat sebelumnya, rangkaian alat yang dibuat cukup sederhana dengan menggunakan tong plastik sebagai komponen utama dalam rangkaian alat pembuatan pupuk organik cair ini”, ungkap mahasiswa Biologi Unhas ini.

Kepala Desa Laskap, Herman Zain, mendukung penuh dan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN-T Unhas di desanya karena dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan pandangan baru dan motivasi bagi masyarakatnya khususnya para petani kakao yang menjadi target utama dalam pelaksanaan kegiatan.

“Penerapan penggunaan pupuk organik di Desa Laskap saya kira sangat bagus semoga warga antusias dapat melaksankan pembuatan pupuk cair ini karena dapat mengurangi limbah yang selama hanya dibuang percuma,” ujar Herman.

Mahasiswa KKN-T Universitas Hasanuddin berharap kegiatan pembuatan pupuk organik cair dari limbah pertanian/perkebunan dapat dilanjutkan dan diterapkan dengan skala yang lebih besar di Desa Laskap, bukan hanya limbah perkebunan kakao melainkan seluruh limbah pekebunan yang ada di desa laskap dan dapat dikombinasikan dengan limbah rumah tangga yang sangat minim mendapat perhatian untuk dikelola.

Mahasiswa KKN-T Universitas Hasanuddin juga berharap aparat desa, petani, dan para pemuda yang ada di Desa Laskap dapat berkoordinasi dan bekerja sama untuk melanjutkan kegiatan pembuatan pupuk organik ini karena jika semakin banyak orang yang terlibat maka semakin efisien pula kegiatan yang dilaksanakan tersebut serta pemahaman terkait pentingnya penggunaan pupuk organik dan bagaimana pembuatannya dapat dipahami secara luas oleh masyarakat Desa Laskap.

PDAM Makassar