KabarMakassar.com — Badan Standardisasi Nasional (BSN) menggelar kuliah umum dan training di Universitas Hasanuddin yang berlangsung di Baruga Prof Baharuddin Lopa, Fakultas Hukum, Kamis (07/11).
Deputi Bidang Akreditasi BSN, Dr Wahyu Purbowasito Setyo Waskito menekankan pentingnya keamanan atau safety sebagai landasan utama hadirnya BSN.
“Kita kalau tidak punya standar, tidak akan ada perbaikan. Dengan standar, kesalahan mudah diperbaiki kalau ada kesalahan.
Ia juga menyinggung tentang kontribusi standardisasi pada perkembangan ekonomi yaitu berkontribusi sebanyak 14,5 persen terhadap pertumbuhan GDP.
Selain itu, infrastruktur mutu Indonesia juga menjadi yang terbaik di ASEAN dengan posisi peringkat 27 dunia.
Kuliah umum ini diharapkan dapat memperluas wawasan mahasiswa Unhas tentang pentingnya standardisasi, terutama dalam mendukung sektor energi terbarukan seperti fotovoltaik.
Melalui pemahaman yang lebih baik tentang peran dan kontribusi BSN, mahasiswa diharapkan dapat terlibat aktif dalam penerapan dan pengembangan standar di berbagai bidang
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Prof drg Muhammad Ruslin menyampaikan bahwa Unhas saat ini telah memiliki SNI Corner yang dirancang meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap standar.
SNI Corner merupakan hasil kerja sama antara Unhas dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN).
“Unhas berhasil meraih emas pada ajang penganugerahan Standar Nasional Indonesia (SNI) Award 2023. Di Unhas juga sudah menyiapkan SNI Corner untuk sarana edukasi yang terletak di lantai dua gedung rektorat,” ujarnya.
Ia berharap dengan kuliah umum ini, mahasiswa Unhas dapat memahami peran BSN dalam menjaga mutu dan kualitas di Indonesia.
“Dengan kolaborasi yang erat antara dunia akademik dan institusi seperti BSN, Unhas terus mendorong terciptanya generasi muda yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya standar dalam mendukung daya saing bangsa di kancah global. Kegiatan ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk lebih mendalami dan mempraktikkan konsep standardisasi dalam berbagai aspek kehidupan,” pungkasnya