KabarMakassar.com — Platform media sosial TikTok mengungkap telah mendelete sebanyak 11 juta konten yang melanggar ketentuan panduan komunitas. Selain baik itu misinformasi maupun konten lain yang dilarang termasuk cegah hoax Pemilu 2024.
“Di 2023 kemarin, dalam satu kuartal kami hapus 11 juta konten yang melanggar panduan komunitas. Tapi itu enggak semua misinformasi,” kata Faris Mufid, Public Policy and Government TikTok Indonesia, dalam Talkshow Ada Apa Dengan Digital yang diselenggarakan Trans Media di Balai Sarbini, Jakarta, Rabu (7/2) seperti dikutip CNN Indonesia.
TikTok memang memiliki panduan komunitas yang melarang konten-konten tersebut mengandung kekerasan, pornografi, SARA, ujaran kebencian, diskriminasi, prank berlebihan, hoaks, hingga konten yang melanggar hak cipta.
“Ada juga pelanggaran-pelanggaran lain yang kita takedown. Kita ada mesin moderation, dan itu bisa take down 98,4 persen konten yang melanggar panduan komunitas,” ujar dia.
Di masa Pemilu 2024 ini, Faris juga mengungkap pihaknya cukup ketat memantau konten-konten berbau politik. Meskipun TikTok melarang iklan politik, tapi pengguna bisa mengunggah konten-konten politik.
“Di masa pemilu, ada bad actors yang ingin menyebarkan misinformasi itu meningkat, tapi kami sudah melengkapi fungsi-fungsi dan meng-adress misinformasi itu,” ujarnya.
Talks show ‘Ada Apa dengan Digital’ digelar hari ini, Rabu (7/2). Acara ini menampilkan sejumlah narasumber pemerintah dan korporasi hingga para artis.
Ajang ini merupakan hasil kolaborasi Transmedia dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Acara ini digelar di Balai Sarbini, Jakarta. Agenda tersebut akan langsung dilanjutkan dengan acara ‘Harmoni Pemilu Damai’ yang berisi deklarasi pemilu damai dan konser pukul 11.25-15.00 WIB.