KabarMakassar.com — Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian, khususnya hortikultura.
Setelah mencanangkan Sulawesi Selatan sebagai penghasil pisang cavendish terbesar di dunia, kini ia menargetkan Sulawesi Selatan menjadi penghasil nanas.
Nanas merupakan salah satu komoditi ekspor. Saat ini, Indonesia baru bisa memenuhi 1 persen permintaan lebih dari 30 negara di dunia yang menyukai buah nanas.
Untuk menjadi industri, Pj Gubernur Bahtiar mengungkapkan nanas harus ditanam dalam jumlah besar hingga puluhan ribu hektar. Ia menargetkan, dalam dua tahun ke depan, Sulsel harus mampu menanam nanas lebih dari 20 ribu hektar.
“Untuk masuk ke skala industri, harus diproduksi massal, jika ingin dibangun pabrik pengolahan nanas misalnya dalam kemasan kaleng,” jelas Bahtiar, Sabtu (23/3).
Bahtiar menyampaikan lahan tidak produktif di Sulawesi Selatan sangat luas, mencapai 2 juta hektar.
Ada beberapa kabupaten yang selama ini sudah memproduksi nanas, namun masih skala kecil, hingga 200 hektar. Seperti di Barru, Luwu Utara, Bone, dan Sinjai.
“Sulsel memiliki potensi yang sangat besar untuk komoditi nanas ini. Ini harus kita dorong, agar Sulsel bisa menjadi provinsi penghasil nanas untuk skala industri dan memenuhi pasar ekspor,” terangnya.
Sebelumnya, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar juga telah melakukan penanaman nanas di sejumlah daerah di Sulsel. Salah satunya di Kabupaten Wajo. Di daerah ini, ia bahkan mendorong Desa Palippu sebagai salah satu desa percontohan pengembangan budidaya nanas.