KabarMakassar.com — Dunia pendidikan Bulukumba di tiga tahun pemerintahan Harapan Baru, mengalami kemajuan progresif. Berbagai terobosan dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulukumba.
Kepala Dinas Dikbud Bulukumba, Andi Buyung Saputra membeberkan capaian-capaian di sektor pendidikan. Capaian ini, sekaligus untuk merefleksi peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kabupaten Bulukumba.
“Pendidikan di masa pemerintahan Andi Muchtar Ali Yusuf dan Andi Edy Manaf, terus bertransformasi. Kita akan terus pacu untuk mewujudkan Bulukumba Maju dan Sejahtera,” ujar Andi Buyung Saputra, Kamis, 2 Mei 2023.
Andi Buyung mengungkapkan komitmen Disdikbud dalam menekan angka putus sekolah dan mempertahankan angka lama sekolah. Setelah itu, dilakukan intervensi pemahaman terhadap aparat desa dalam mengatasi Anak Tidak Sekolah (ATS).
“Kita juga bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Bulukumba untuk kebutuhan Anak Tidak Sekolah yang kembali ke sekolah,” katanya.
Ia mengemukakan bahwa Disdikbud Bulukumba melakukan pemberdayaan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) untuk kerja sama dengan satuan pendidikan formal agar memindahkan status siswa yang terpaksa putus sekolah untuk menjadi warga belajar di PKBM terdekat.
“Sehingga mereka masih punya kesempatan menyelesaikan pendidikan wajib belajar disesuaikan dengan waktu dan kondisi yang bersangkutan,” jelas Andi Buyung.
Selanjutnya, asesmen minat bakat pada kelas 9 SMP. Tujuannya untuk mengetahui bakat para siswa yang hasilnya nanti akan diberikan kepada orang tua sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan.
Menurut Andi Buyung, saat ini banyak anak-anak yang terjebak pada sekolah pilihan orang tuanya, padahal bakat alaminya tidak demikian. Sehingga, fenomena ini menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba.
“Kelebihan dari asesmen minat bakat ini karena ada materi Grafologi, yaitu membaca karakter dan psikologi seseorang dari tulisan tangan dan tanda tangan. Tes ini memiliki tingkat keakuratan yang tinggi agar orang tua dapat gambaran kondisi psikis anak-anaknya yang disembunyikan,” ungkapnya.
Berikutnya program Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Saat ini, Bulukumba merupakan salah satu kabupaten dengan presentase tertinggi dalam implementasi kurikulum merdeka, di mana sebelum menjadi kurikulum nasional. IKM sudah diujicoba di semua satuan pendidikan Bulukumba di bawah naungan Disdikbud.
Hasilnya, kata Andi Buyung, didapatkan gambaran bahwa transformasi pendidikan memang harus diintervensi sampai pada level tenaga pendidik. Olehnya, Disdikbud Bulukumba mendorong semua guru-guru potensial untuk menjadi bagian dari pendidikan guru penggerak.
“Setelah dididik dan lulus, guru penggerak inilah yang menjadi pemimpin pembelajaran di sekolah masing-masing. Kebijakan Bapak Bupati, kita mengangkat guru penggerak menjadi kepala sekolah bagi yang memenuhi syarat,” katanya.
Kebijakan ini pula, lanjutnya yang menjadikan Kabupaten Bulukumba sebagai percontohan pengelolaan tenaga pendidik sesuai standar dari Kementerian Pendidikan.
“Sudah ada 67 guru penggerak yang dipercaya menjadi kepala sekolah pada SD dan SMP. Kita mencetak terus guru penggerak ini untuk kebutuhan transformasi pendidikan,” sambung Andi Buyung.
Ia menguraikan lebih jauh eksistensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di sektor pendidikan. Bulukumba, katanya, merupakan kabupaten terbanyak mengangkat ASN Guru PPPK. “Tercatat jumlah PPPK sebanyak 1.223 orang yang telah menerima penugasan,” imbuhnya.
Bukan hanya itu, anggaran rehabilitasi sekolah di Bulukumba dari tahun 2022 sampai 2024, mengalami peningkatan signifikan. Anggaran itu, baik yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), maupun Dana Alokasi Umum (DAU) mandatori.
Anggaran DAK pendidikan tahun 2022 sebesar Rp9 Miliar, tahun 2023 sebesar Rp37 Miliar dan tahun 2024 sebesar Rp52 Miliar. Peningkatan ini, membuktikan komitmen dan perhatian pemerintah pusat ke Kabupaten Bulukumba sangat besar.
“Dengan peningkatan ini, maka pembenahan fisik sektor pendidikan mendapatkan dana sharing berkat penyajian data yang akurat melalui Dapodik dan kebijakan politik anggaran Bupati Bulukumba,” jelas Andi Buyung.
Pemerintah Kabupaten Bulukumba, juga menggenjot pembangunan sarana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) percontohan. Pembangunan TK Pertiwi Tanete menjadi prototype atau gambaran PAUD ke depan.
Dikatakan kondisi ini memberikan perhatian khusus pada pendidikan anak usia dini karena merupakan wajah masa depan Bulukumba. Jika dari awal pembelajaran dan fasilitas sudah memadai, tentu akan meningkatkan minat sekolah yang lebih tinggi.
“Kemudian kita juga sudah menghapuskan tes tertulis masuk SD, sehingga anak-anak tidak terbebani dengan hafalan. Orang tua mereka bisa dengan leluasa memilih sekolah yang dianggap baik dan dekat dari tempat tinggal,” kata Andi Buyung.
Lebih jauh, Andi Buyung menjelaskan mutu kurikulum juga dijaga dengan membuat komunitas belajar atau kelompok belajar para guru, agar paradigma pembelajaran berubah. Olehnya, ia berharap tidak ada lagi guru dan pengawas yang tidak paham teknologi, pembelajaran dan materi di sekolah lebih banyak diskusi, vokasi dan praktek nyata.
“Makanya metode hafalan dikurangi, sebaliknya mengembangkan pertanyaan analisa. Sehingga akan memantik siswa dalam berliterasi dan berani memiliki pendapat sendiri,” tukasnya.
Kemudian, Disdikbud Bulukumba memasifkan program satu siswa satu tanaman produktif. Dengan begitu, setiap siswa di sekolah diwajibkan memiliki satu tanaman produktif jangka pendek. Seperti cabai, terong dan tomat yang hasilnya nanti bisa dimanfaatkan para warga sekolah.
“Tujuannya untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan jiwa wirausaha akan hasil yang dicapai. Sampai dengan hari ini, ada satuan pendidikan yang sudah mengembangkan dalam bentuk hidroponik dan menghasilkan,” kata Andi Buyung.
Bahkan guru honorer untuk daerah pulau Liukang, diberikan tunjangan stimulan. Lalu tunjangan bendahara sekolah yang selama ini tidak ada dari dana DAU mandatori, serta melakukan pelatihan peningkatan kapasitas terhadap kepala sekolah, bendahara sekolah dan pengawas yang dilakukan melakui dana DAU bidang pendidikan. Tujuannya agar tidak membebani lagi Dana BOSP yang harusnya diperuntukkan khusus dan maksimal pada sekolah.
Andi Buyung berpandangan salah satu cara mengukur kinerja atau capaian pendidikan adalah dengan data. Menurutnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bulukumba, dari tahun 2021 sampai 2023 mengalami trend yang positif. Peningkatan IPM Bulukumba, menjadi bukti keseriusan Disdikbud dalam mengejawantahkan visi misi pemerintah daerah.
Berdasarkan data yang ada, IPM Bulukumba tahun 2021 berada di angka 69,62 persen, tahun 2022 di angka 70,34 persen dan tahun 2023 di angka 71,21 persen. Di tahun 2023, angka ini masuk zona hijau.
“IPM kita sudah berada di zona hijau selama kurun waktu dua tahun belakangan ini. Pertama kalinya Kabupatem Bulukumba berada di angka 70 persen dan trendnya naik di tahun 2023,” kata Andi Buyung.
Meski demikian, menurutnya masih banyak tantangan dan kendala yang dihadapi dalam dunia pendidikan, dimana permasalahan pendidikan juga tak sedikit terjadi di satuan pendidikan. Sebab itu, perlu kolaborasi dan kemauan seluruh pelaku pendidikan untuk menjadikan ini sebagai perhatian serius.
“Kekerasan, pelecehan dan perundungan masih menjadi isu yang hangat pada tenaga pendidik. Tentu ini PR kita semua untuk saling mengingatkan. Di samping itu, persoalan transformasi pendidikan mulai dari pola ajar dan interaksi tenaga didik dan peserta didik yang juga harusnya sudah terbarukan,” jelasnya.
“Ingatki, sekarang pola keteladanan bukan pola menakutkan bagi peserta. Tinggalkan pola-pola militeristik di sekolah yang tidak ada hubungannya dengan peningkatan kedisiplinan di satuan pendidikan,” tegas Andi Buyung.
Diketahui Pemerintah Kabupaten Bulukumba melaksanakan Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman Kantor Bupati Bulukumba, Kamis 2 Mei 2024.
Upacara Hardiknas dipimpin oleh Sekretaris Daerah dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda dan OPD, serta satuan pendidikan dan para stakeholder pendidikan.