KabarMakassar.com — Petani di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan mengeluh sulitnya mendapat pupuk subsidi jenis urea di pengecer.
Hal ini bukan pertama kali terjadi, melainkan dari tahun-tahun sebelumnya.
“Saya katakan langkah karena beberapa petani menjerit kalau ke pengecer beli pupuk,” kata Hatta, petani asal Balang Beru, Kecamatan Binamu, Rabu (17/4).
Menurut Hatta, para petani selama ini dibuat kelimpungan dengan pupuk subsidi saat dibutuhkan, terutama memasuki musim tanam kedua ini. Kalaupun ada, harganya cukup tinggi.
“Itu sudah pasti gagal panen, karena pupuk itu komponen aktif,” jelasnya.
Dia mengatakan setiap petani membutuhkan pupuk yang berbeda-beda, tergantung dari luas lahan.
“Kalau saya pupuk saya pakai 15 zak dengan luas lahan 1,5 hektare. Petani biasanya 2 kali pemakaian tanam pertama,” ungkapnya.
Ia menegaskan apabila kondisi ini berselang lama, maka dipastikan petani akan gagal panen hingga rugi jutaan rupiah.
“Kalau petani yang terdaftar di kelompok tani harus bawa KTP dan di cocokkan dengan RDKK berapa luas lahannya itu yang dapat pupuk. Dan yakin pasti gagal panen kalau pupuk langka,” ungkapnya.
Selain sulit diperoleh, Petani juga dibingungkan dengan aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah misalnya saja, harus terdaftar di kelompok tani agar bisa memperoleh pupuk.
“Sepertinya langkah, mungkin karena aturan sehingga masyarakat cuma dapat tidak sesuai dengan keinginan. Keluhan itu sering kali saya dengar di petani lainnya,” terangnya.
Kepala Dinas Pertanian Jeneponto, Ahmad Tunru menuturkan kelangkaan terjadi karena kuota pupuk untuk Jeneponto menurun.
“Memang kuotanya turun,” singkatnya.
Kendati demikian, dirinya telah meminta penambahan kuota ke kementerian pertanian (Kementan). Hanya saja, permintaan itu hingga kini tak kunjung ditanggapi.
“Memang kuotanya turun, tapi kabar baiknya kementerian pertanian sudah mengalokasikan tambahan pupuk untuk MT II ini, tapi sampai sekarang belum ada info berapa kuota Jeneponto,” terangnya.
“Usulan kebutuhan pupuk di MT 2024 ini baru terealisasi 50%. Mudahan-mudahan kuota tambahan utk Jeneponto segera turun,” pungkasnya.