KabarMakassar.com — Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Mahasiswa Luwu Timur (PP IPMALUTIM), Haikun, memberikan apresiasi tinggi atas respon cepat dan kunjungan langsung anggota DPRD Luwu Timur dalam menanggapi keluhan mahasiswa terkait kondisi Asrama Putra dan Putri Mahasiswa Luwu Timur di Makassar.
Kunjungan tersebut dihadiri oleh sejumlah anggota DPRD Lutim, diantaranya Harizal (PDI), Halim (PAN), Inmanudin (PPP), Jihadin Peruge (NASDEM), Mahadin (PDI), dan Rusdi Layong (GELORA) pada Selasa (22/04).
Kehadiran mereka menjadi bukti nyata perhatian legislatif terhadap aspirasi mahasiswa Luwu Timur yang tengah menempuh pendidikan di luar daerah.
Menurut Haikun, langkah yang diambil para wakil rakyat ini menunjukkan kepedulian dan komitmen kuat dalam mendengar dan merespon keluhan mahasiswa.
“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat DPRD Lutim yang langsung merespon keluhan mahasiswa dengan melakukan kunjungan ke asrama. Ini adalah bentuk perhatian yang patut dicontoh oleh seluruh elemen pemerintah daerah dalam menyikapi kebutuhan dan hak-hak mahasiswa sebagai generasi penerus daerah,” ujar Haikun.
Haikun juga menyoroti sejumlah kerusakan yang menjadi perhatian utama mahasiswa, seperti atap bocor, instalasi listrik yang tidak aman, kondisi kamar mandi yang rusak, serta fasilitas pendukung lainnya seperti kasur, kipas angin, dan perabot yang sudah tidak layak pakai.
Selain itu, beberapa bagian dinding dan plafon juga mengalami keretakan yang membahayakan penghuni.
Ketua Asrama Putri Mahasiswa Luwu Timur, Erni, turut menyampaikan rasa terima kasihnya. Ia berharap kunjungan tersebut menjadi awal dari perubahan yang nyata.
“Sudah cukup lama kami menghadapi berbagai kendala di asrama. Kondisi kamar yang lembab dan ventilasi yang buruk juga menjadi keluhan kami sehari-hari. Kunjungan anggota DPRD ini memberi harapan baru bahwa keluhan mahasiswa benar-benar didengarkan dan ditindaklanjuti,” ungkap Erni.
Sementara itu, anggota DPRD Luwu Timur, Rusdi Layong, menyatakan bahwa kunjungan ini adalah bentuk tanggung jawab moral dan politik terhadap mahasiswa daerah.
“Kami hadir di sini bukan hanya untuk melihat, tapi juga untuk mendengar langsung dari adik-adik mahasiswa. Segala masukan yang disampaikan akan kami bawa dalam pembahasan di DPRD agar dapat ditindaklanjuti melalui kebijakan dan dukungan anggaran yang tepat,” tegas Rusdi Layong.
Ia menambahkan bahwa mahasiswa adalah aset daerah yang harus dijaga dan didukung, termasuk dengan menyediakan fasilitas yang layak dan representatif di perantauan.
