kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Perayaan Natal Nasional Wujud Inklusivitas Kasih Manusia dan Lingkungan

Perayaan Natal Nasional Wujud Inklusivitas Kasih Manusia dan Lingkungan
(Foto : IST).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Keberagaman yang menjadi prinsip kuatnya toleransi di Indonesia akan menjadi refleksi dalam Perayaan Natal Nasional 2024 yang digelar pada 28 Desember.

Natal Nasional yang dilaksanakan di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta bertema “Marilah Sekarang kita pergi ke Betlehem”.

Pemprov Sulsel

Tema Natal 2024 terambil dari penggalan Injil Lukas bab 2 ayat 15.

Ketua Umum Natal Nasional 2024, Thomas Djiwandono mengatakan ada tiga makna dalam tema ini.

Pertama, refleksi atas nilai pengharapan, kesederhanaan dan damai sejahtera.

Kedua, kesederhanaan ini yang kita lihat maknanya dalam kandang domba, kain lampin, serta gembala.

“Yang ketiga adalah inklusivitas. Inklusivitas, menyangkut siapapun dan apapun kondisi manusia diajak bersukacita atas kelahiran Juru Selamat Manusia,” ujar Thomas dikutip dari siaran pers, Selasa (24/12).

Selain inklusivitas pada manusia, kelahiran Yesus juga mengajak keterlibatan manusia terhadap lingkungan hidup.

“Lingkungan juga diajak bersukacita. Karena itu belas kasih tak cuma kepada sesama manusia, tapi juga pada lingkungan hidup,” sebutnya.

Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Darwin Darmawan menyoroti pesan solidaritas dan persatuan dalam keanekaragaman Indonesia sebagai harapan baru dalam mewujudkan kasih dan damai sejahtera.

“Mari kami mengajak umat dan gereja menjadi penggerak dalam membawa perubahan positif di masyarakat melalui pelayanan kasih,” ujar Pendeta Darwin.

Sekretaris Komisi KWI Romo Diakon Frans Adi Kristi Prasetya mengharapkan pentingnya momen Natal untuk memperkuat hubungan antar umat beragama.

“Kita diajak untuk berpihak pada masyarakat miskin dan lemah serta difabel. Dan kepedulian pada krisis lingkungan yang mengancam umat manusia,” ujar Romo Frans Adi.

Perayaan Natal Nasional didukung pemerintah melalui Kementerian Agama.

Dirjen Bimas Katolik, Suparman Sirait menegaskan dukungan pemerintah sepenuhnya untuk momen memupuk kerukunan nasional.

“Toleransi dan kerukunan umat beragama adalah modal sosial bangsa,” singkatnya