kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Penuhi Supply Pisang Cavendish, Pemprov Sulsel dan GGF Teken MoU

Penuhi Supply Pisang Cavendish, Pemprov Sulsel dan GGF Teken MoU
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Muhammad Arsjad menandatangani MoU budidaya pisang cavendish.
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel bersama Great Giant Foods (GGF) melakukan penandatanganan kerjasama MoU terkait budidaya pisang cavendish yang ada di lahan Pemprov Sulsel seluas 18 hektare lebih, di Desa Pacellekang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa.

Budidaya pisang cavendish dilakukan guna memenuhi short supply sekitar 15 sampai 20 persen dari kebutuhan dunia.

Pemprov Sulsel

Penanggungjawab Great Giants Food di Provinsi Sulsel, Rahmat Hidayat menyatakan, kerjasama keduanya memulai tanam perdana bersama Penjabat Gubernur, Sulsel Bahtiar Baharuddin, Plh Sekda Sulsel, Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sulsel, serta seluruh pihak terkait.

“Hari ini kita tanam perdana ya. Hari ini juga ada penandatanganan kerjasama sekaligus penanaman perdana di lahan Pemprov Sulsel kurang lebih 18,9 hektare, melakukan kerjasama penanaman pisang cavendish disini,” ujar Rahmat Hidayat, kemarin.

Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin diapresiasi dalam mengembangkan pisang cavendish. Penanaman di bulan Maret diperkirakan akan mulai panen di bulan Desember.

“Kami selaku perusahaan yang sudah beroperasi sejak tahun 70-an menjalani bisnis pisang cavendish. Saat ini kita sedang melakukan pembukaan lahan di Sulawesi Selatan, bekerjasama dengan Pemprov Sulsel,” bebernya.

“Untuk kegiatan budidaya sendiri saat ini luasnya hanya 18,9 hektare untuk lahan yang ada di sini. Tapi tidak akan menutup kemungkinan kita akan coba mengeksplore lahan-lahan yang bisa kita kerjasama,” tambahnya.

Selain kerjasama dengan Pemprov Sulsel pihak GGF nantinya akan melakukan kerjasama dengan beberapa petani lokal yang terdapat di Sulawesi Selatan, ini dilakukan untuk menambah volume lahan maupun daya beli GGF sebagai perusahaan ternama khusus buah.

“Bentuk kerjasama sendiri bisa dengan Pemprov seperti ini. Tapi juga di satu sisi kita bisa bekerjasama dengan petani-petani yang punya lahan banyak, mereka bisa untuk budidaya tapi kami lihat sulit untuk menjual. Kami sebagai offtaker menjamin buah dari petani-petani ini bisa dibeli. Itu yang paling penting bagi petani,” ungkapnya.

Untuk saat ini dipaparkan bahwa tidak ada kendala. Namun, namanya budidaya tentu memiliki faktor resiko dan tingkat kesulitannya sendiri. Kendati demikian, yang paling penting saat ini bagaimana petani melihat contoh dulu.

“Dan supaya petani melihat ternyata budidaya pisang cavendish itu tidak susah dan bisa menghasilkan. Kami sendiri brandingnya sudah cukup terkenal di Indonesia dengan brand Sunpride, harusnya petani-petani lokal yang di Sulawesi Selatan juga bisa ikut jual, tentunya dengan kualitas yang sama dengan Sunpride,” tuturnya.