KabarMakassar.com — Diperlukan upaya lebih untuk menangani masalah stunting di Sulawesi Selatan (Sulsel). Oleh karena itu aplikasi Inzting menjadi salah satu alat yang penting dalam penanganannya.
Aplikasi Inzting merupakan program yang menghimpun satu data dalam penanganan stunting di Sulsel. Tetapi, penggunaan aplikasi ini masih memiliki beberapa ruang untuk ditingkatkan dan perlu untuk segera ditangani.
Dalam rangka meningkatkan efektivitas penanggulangan masalah stunting di Sulsel, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-Dalduk KB) Sulsel menggelar kegiatan rapat koordinasi yang membahas kendala dalam penggunaan aplikasi Inzting di Hotel Dalton pada Senin, (13/5).
Kepala DP3A-Dalduk KB Sulsel, Andi Mirna menyampaikan pentingnya penanganan masalah stunting bagi kesejahteraan masyarakat Sulsel.
“Dari pantauan TPPS Sulsel, 90 indikator yang dipantau telah menunjukkan progres yang positif, dengan 65 di antaranya telah terpenuhi,” bebernya.
Ia melanjutkan, walau telah menunjukkan hasil yang positif, masih terdapat kabupaten/kota di Sulsel yang menghadapi kesulitan dalam penginputan data. Bahkan, ada yang belum mengirimkan data sama sekali.
“Dalam menghadapi kendala terkait stunting, kolaborasi dan keselarasan data menjadi kunci utama,” ujarnya.
Andi Mirna menekankan penurunan angka stunting bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukan sendirian, melainkan memerlukan kerja sama dari berbagai pihak.
Plt Direktur RSKD Dadi Sulsel, Andi Mappatoba mengungkapkan, dalam upaya penanggulangan masalah stunting, para ahli dan pengambil kebijakan menjelaskan perlunya melihat kasus stunting secara komprehensif, spesifik, dan sensitif agar upaya penurunan dapat berjalan secara linier.
“Operator aplikasi Inzting untuk lebih intens berkomunikasi dengan tim teknis sekretariat penurunan stunting untuk mengembangkan aplikasi lebih baik di masa depan,” tuturnya.
