KabarMakassar.com — Kehidupan memilukan harus dilakoni gadis bernama Nhurkarunnisa di Lingkungan Mannuruki, Kelurahan Bontotangnga, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulsel.
Betapa tidak, kondisi fisik gadis yang kini usianya sudah menginjak 15 tahun itu harus menghadapi penyakit lumpuh sejak umur 4 bulan
Mirisnya lagi, Nhurkarunnisa kini hanya diasuh oleh paman dan tantenya karena bapaknya harus bekerja diluar kota dan ibunya hanya bekerja serabutan.
Kondisi ini kian memprihatinkan karena gadis tersebut harus tinggal satu atap bersama dengan 7 kepala Keluarga.
Melihat kondisi gadis malang tersebut, Kapolres Jeneponto, AKBP Widi Setiawan berinisiatif mengunjungi Nhurkarunnisa di kediamannya.
Kunjungan tersebut dilakukan Kapolres sebagai bentuk kepedulian dan empati Polri terhadap kondisi warga yang membutuhkan perhatian khusus.
Pada kesempatan itu, Kapolres Jeneponto menyerahkan bantuan sosial guna meringankan beban keluarga.
“Kami hadir di sini bukan hanya sebagai aparat penegak hukum, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang harus saling peduli. Semoga bantuan ini bisa sedikit membantu dan memberi semangat kepada keluarga,” ujar Kapolres, Senin (14/4) malam.
Hebatnya lagi kata Kapolres, meski pun belum mendapatkan perhatian dalam bentuk apa pun dari pemerintah namun kedua orang tuanya tidak mengharapkan belas kasihan orang dan mencari kehidupan dari hasil keringatnya sendiri.
Demi menghidupi keempat buah hatinya itu, sang bapak terpaksa harus rela bekerja sebagai kuli bangunan di Kota Makassar sementara sang istri hanya bekerja sebagai buruh cuci.
“Ya karena terhimpit ekonomi mereka berdua harus kerja karena anaknya ada 4 orang,” tutur Kapolres.
Dalam kunjungannya Kapolres Jeneponto AKBP Widi Setiawan didampingi oleh Kabag SDM Kompol Syahrul, Kapolsek Tamalatea AKP H. Suardi. G, serta Tim Kesehatan Polres Jeneponto.
Kunjungan ini mendapatkan apresiasi dari Masyarakat setempat yang menilai langkah Kapolres sebagai wujud nyata pendekatan humanis Polri terhadap masyarakat.
