kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Makassar Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Harga Bahan Pokok Jelang Idulfitri 2025

Makassar Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Harga Bahan Pokok Jelang Idulfitri 2025
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (dok ist)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Menjelang Ramadan dan Idulfitri 2025, stabilitas harga bahan pokok menjadi perhatian utama pemerintah daerah. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menghadiri High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sulawesi Selatan di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (06/03), untuk membahas strategi pengendalian inflasi dan distribusi pangan.

Pertemuan ini turut dihadiri Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi, Ketua DPRD Kota Makassar, Kapolda Sulsel, para kepala daerah se-Sulsel, serta perwakilan Bank Indonesia dan TPID Sulsel.

Pemprov Sulsel

Fokus utama diskusi adalah memastikan kelancaran pasokan bahan pokok dan menekan potensi lonjakan harga selama momentum hari besar keagamaan nasional (HBKN).

Dalam pertemuan tersebut, Munafri menekankan pentingnya sinergi antara daerah penghasil dan daerah konsumen, terutama dalam rantai distribusi pangan.

Ia menyoroti bahwa Makassar, sebagai kota dengan permintaan tinggi, sangat bergantung pada pasokan dari daerah sekitarnya seperti Gowa, Maros, dan Takalar.

“Kami sangat bergantung pada daerah penghasil. Yang harus dipantau adalah rantai distribusi di tengah-tengahnya agar pasokan tetap lancar dan harga tetap stabil,” ujar Appi, sapaannya.

Salah satu komoditas yang menjadi perhatian adalah cabai, yang kerap mengalami fluktuasi harga. Appi melihat hal ini sebagai peluang bagi daerah tetangga yang memiliki lahan pertanian luas untuk meningkatkan produksi dan memasok kebutuhan pasar Makassar.

Untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasokan luar, Pemkot Makassar berencana mengembangkan pola pertanian lahan sempit di wilayah perkotaan. Program ini diharapkan mampu membantu menahan laju inflasi dan meningkatkan ketahanan pangan lokal.

“Tahun ini kami akan fokus pada pengembangan pertanian lahan sempit. Minimal 20 persen dari kebutuhan bisa dipenuhi dari sini, sehingga tekanan inflasi bisa dikurangi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Appi menjelaskan bahwa program ini akan terintegrasi dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR), menciptakan ekosistem pertanian perkotaan yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan bagi masyarakat.

Dengan langkah-langkah ini, Pemkot Makassar berharap dapat menjaga stabilitas harga bahan pokok, memperlancar distribusi pangan, dan memastikan kesejahteraan masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri.

harvardsciencereview.com
https://inuki.co.id