KabarMakassar.com — Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan dan berbagai keutamaan, yang menawarkan janji pahala berlipat ganda bagi setiap umat Muslim yang menjalankan ibadahnya dengan sepenuh hati.
Tetapi, dalam setiap siklus alami tubuh manusia, perempuan akan mengalami fase haid atau menstruasi, yang acap kali menimbulkan pertanyaan, salah satunya tentang cara perempuan dapat tetap meraih pahala dan keberkahan di bulan Ramadhan ketika mereka sedang tidak dalam keadaan suci akibat haid.
Walau berada dalam masa haid, perempuan sebenarnya masih memiliki banyak kesempatan untuk melakukan amal sholeh serta merasakan manfaat dan keberkahan yang ada di bulan Ramadhan.
Mereka dapat tetap melaksanakan berbagai ibadah yang tidak memerlukan keadaan suci, seperti berzikir, membaca Al-Quran tanpa menyentuhnya, berdoa, serta melakukan kegiatan kebaikan lainnya yang dapat mendatangkan pahala.
Dengan cara ini, mereka tetap dapat mempersembahkan amal ibadah yang diterima oleh Allah SWT juga merasakan kedamaian serta keberkahan bulan yang penuh rahmat ini.
Dilansir dari laman resmi NU Online, berdasarkan Ustazd Alwi Jamalulel Ubab, menuturkan terdapat sejumlah amalan yang dapat dilakukan oleh perempuan ketika haid, baik saat di bulan suci Ramadan maupun di bulan lainnya.
Dalam sebuah riwayat disebutkan, terdapat peristiwa di mana Sayyidah Aisyah pernah suatu ketika menangis sebab haid menjelang haji. Kemudian Nabi Muhammad SAW menghiburnya dan menjelaskan hal itu merupakan siklus yang tidak bisa dihindari bagi perempuan dan tidak perlu ditangisi.
Nabi SAW kemudian memerintahkan Sayyidah Aisyah untuk tetap beribadah dengan ibadah yang masih bisa dilakukan:
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، قَالَ: سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ القَاسِمِ، قَالَ: سَمِعْتُ القَاسِمَ بْنَ مُحَمَّدٍ، يَقُولُ: سَمِعْتُ عَائِشَةَ تَقُولُ: خَرَجْنَا لَا نَرَى إِلَّا الحَجَّ، فَلَمَّا كُنَّا بِسَرِفَ حِضْتُ، فَدَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا أَبْكِي، قَالَ: مَا لَكِ أَنُفِسْتِ؟ قُلْتُ: نَعَمْ، قَالَ: إِنَّ هَذَا أَمْرٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ، فَاقْضِي مَا يَقْضِي الحَاجُّ، غَيْرَ أَنْ لَا تَطُوفِي بِالْبَيْتِ
Artinya, “Menceritakan kepaku Ali bin Abdilah, ia berkata: “Menceritakan kepadaku Sufyan, ia berkata: “Aku mendengar Abdurrahman bin Al-Qasim berkata: “Aku mendengar Al-Qasim bin Muhammad berkata: “Aku mendengar Aisyah berkata: “Kami keluar untuk melaksanakan haji. Ketika kami sampai di daerah Sarifa aku mengalami menstruasi.”
Kemudian Nabi Muhammad SAW mendatangiku sedang aku dalam keadaan menangis. Nabi Muhammad berkata: “Kenapa kamu, apakah kamu haid?” Aku menjawab: “Iya”. Nabi Muhammad kemudian bersabda: “Itu adalah ketetapan yang telah digariskan oleh Allah kepada perempuan, tunaikanlah apa yang ditunaikan oleh orang yang berhaji selain thawaf.” (HR Al-Bukhari)
Amalan yang dapat dilakukan wanita saat haid
1. Memberi makan untuk berbuka
Salah satu amal yang dapat dilakukan oleh wanita yang tengah haid adalah dengan memberikan hidangan untuk berbuka puasa. Disampaikan bahwa orang yang menyediakan makanan untuk berbuka puasa akan mendapatkan pahala yang setara dengan pahala orang yang berpuasa.
عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الجُهَنِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Artinya:
“Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani, ia berkata: “Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang memberi makanan kepada orang untuk berbuka puasa, maka ia mendapatkan pahala sesuai orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun”. (HR At-Tirmidzi).
2. Perbanyak dzikir
Perempuan yang sedang haid bisa memperbanyak amalan dzikir sebagai bentuk ibadah yang sangat dianjurkan. Amalan dzikir seperti membaca tahmid, takbir, hauqalah, atau dzikir lainnya dapat dilakukan sepanjang waktu, baik itu di siang maupun malam hari.
Dengan terus berdzikir, diharapkan seseorang mampu memperoleh keberkahan dari Allah SWT. Hal ini sangat penting, terutama ketika berada di bulan Ramadan, yang di dalamnya terdapat malam-malam yang sangat istimewa, misalnya malam Lailatul Qadar. Sebagai umat Muslim, memanfaatkan setiap kesempatan untuk berdzikir dengan penuh kekhusyukan akan membawa manfaat yang sangat besar, baik di dunia maupun di akhirat.
3. Melaksanakan kerja sosial
Perempuan yang sedang haid tetap memiliki kesempatan untuk melakukan amal kebaikan selama bulan Ramadan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan ikut serta pada kegiatan sosial.
Kegiatan sosial tersebut dapat berupa memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Contohnya, perempuan yang sedang haid dapat terlibat dalam kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekitar, membantu menyiapkan hidangan berbuka puasa untuk keluarga di rumah, atau bahkan berbuka puasa bersama di masjid atau tempat lain dengan tujuan agar dapat memberi manfaat kepada orang lain.
Allah SWT berfirman:
وَتَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ
Artinya:
“Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. (QS Al-Maidah: 2).