kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

DPRD Makassar Desak Pemkot Segera Temukan Upayah Penurunan Angka Stunting

Tok! DPRD Makassar Sepakati Rencana Kerja 2025
Ilustrasi DPRD Makassar (Dok: KabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar mendesak Pemerintah Kota Makassar, segera menemukan upaya untuk menurunkan angka stunting di Kota Makassar.

Hal itu disampaikan oleh anggota DPRD Makassar, Andi Suhada Sappile. Ia mengatakan bahwa dalam penurunan angka stunting harus ada upaya untuk mencegah pemicu peningkatannya.

Pemprov Sulsel

Pasalnya, kata dia, untuk melahirkan anak agar terhindar dari stunting diperlukan keterilibatan anggota keluarga agar kebutuhan gizi anak dapat terpenuhi.

“Yang bisa memicu stunting itu karena faktor ekonomi masyarakat belum memadai. Sehingga banyak juga orangtua ini, tidak siap menjadi ibu karena beberapa faktor juga. Tentu kita harus berpikir bagaimana upaya untuk mencegah pemicu anak-anak kita ini bisa stunting,” ujar Suhada kepada awak media, Kamis (17/10).

Suhada menuturkan bahwa perhatian untuk menyuplai gizi ibu hamil, tidak hanya saat angka stunting naik, tapi juga bisa berlanjut untuk seterusnya di Kota Makassar.

“Karena tidak semua mau periksa ke posyandu. Tidak semua masyarakat Makassar ekonominya mampu. Kita juga jangan berhenti memberikan perhatian kepada ibu hamil agar kedepan tidak ada anak stunting karena kekurangan gizi,” tuturnya.

Diketahui, Pjs Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis sebelumnya mengatakan bahwa angka prevalensi stunting di Kota Makassar naik menjadi 25 persen, dibanding tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 18 persen.

“Kita mau angka stunting dapat menurun di Kota Makassar sesuai target penurunan angka stunting sebesar 14 persen,” ujarnya, Selasa (15/10) kemarin.

Arwin menungungkapkan bahwa Pemkot Makassar telah melakukan rapat koordinasi dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), untuk memonitoring dan evaluasi untuk menguatkan kolaborasi intervensi stunting.

“Rakor ini tujuannya untuk membangun kolaborasi dengan semua pihak agar bisa menyikapi naiknya angka stunting untuk bisa diturunkan,” terangnya.

Intervensi ini membahas apa saja yang akan dilakukan oleh perangkat daerah terkait. Kolaborasi lintas sektor, mulai dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk KB), Dinas Kesehatan, hingga Dinas Sosial dengan target angka stunting turun diangka 14 persen, hal ini tentu diharapkan bisa terkejar.