KabarMakassar.com — Pemerintah Provinsi Sulsel telah menyalurkan bantuan 2,5 juta bibit pohon murbei ke Kabupaten Wajo.
Hal ini kemudian mendorong pada akhirnya setelah 20 tahun vakum, bisa kembali menghasilkan kokon
"Alhamdulillah, akhirnya setelah 20 tahun kembali dapat memproduksi kokon sendiri untuk menghasilkan benang sutera asli produksi daerah," kata Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Jumat (23/06).
Kokon sutera di Wajo yang terproduksi saat ini telah berjalan lancar dan per periodik atau dalam waktu 21 hari telah dapat menghasilkan 125 kg kokon. Selanjutnya akan secara berkesinambungan berproduksi dan semakin meningkat, untuk periode berikutnya telah dapat menghasilkan 250 kg kokon.
"Berbagai upaya membangkitkan kejayaan sutera Sulsel yang menjadi cita-cita Pemerintah Provinsi Sulsel. Hadir dengan berbagai program dan bantuan untuk industri persuteraan baik di hulu dan hilir dihadirkan," sebut Andi Sudirman.
Serta Pemprov Sulsel juga melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel telah menghadirkan UPTD Pengelolaan Sutera dengan membangun rumah produksi pemintalan di Sempange, Pakkana, Kecamatan Tana Sitolo.
Beroperasi dengan mesin pintal otomatis dengan 500 mata pintal dan pompa celup. Dapat menghasilkan benang lusi hingga 32 ton per tahun.
Diketahui, Tahun 2023 ini sebanyak 1 juta bibit melalui Bantuan Keuangan Provinsi dan di tahun lalu di 2022 ada 500 ribu pohon. Sedangkan di tahun 2020 melalui Dinas Kehutanan Provinsi sebanyak 1 juta pohon. Sehingga efektif sudah 2,5 juta.
Selain itu, 2023 juga diberikan sarana pendudung berupa rumah ulat dan sumur bor.
"Pembangunan di Wajo terus dilakukan secara bertahap, termasuk melalui inovasi program persuteraan untuk kejayaan Sulawesi-Selatan," ucap Andi Sudirman.