KabarMakassar.com — Mata kering merupakan kondisi ketika mata tidak mendapatkan pelumasan yang cukup dari air mata. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di mata, bahkan bisa merusak lapisan bening di bola mata yang berakibat pada gangguan penglihatan.
Umumnya, air mata akan mengaliri permukaan mata ketika mata berkedip. Akan tetapi, pada mata kering, produksi atau komposisi air mata mengalami gangguan. Akibatnya, permukaan mata tidak terlumasi dengan baik. Kondisi ini menimbulkan sindrom mata kering atau keratoconjunctivitis sicca.
Penyebab mata kering
- Usia tua.
- Penyakit atau kondisi tertentu, seperti sindrom Sjogren, diabetes, rheumatoid arthritis, lupus, skleroderma, gangguan hormon tiroid, dan kekurangan vitamin A.
- Konsumsi obat-obatan, seperti antihistamin, dekongestan, antidepresan, obat hipertensi, obat jerawat, obat penyakit Parkinson, atau obat terapi pengganti hormon.
- Kerusakan kelenjar air mata akibat terapi radiasi atau operasi laser mata.
Mata kering lebih berisiko dialami oleh orang dengan faktor-faktor berikut:
- Berusia di atas 50 tahun.
- Berjenis kelamin wanita.
- Mengalami perubahan hormon, misalnya karena kehamilan, konsumsi pil KB, atau menopause.
- Menderita penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh, seperti lupus atau rheumatoid arthritis.
- Mengalami kekurangan vitamin A.
- Menggunakan lensa kontak dalam waktu yang lama.
- Pernah menjalani operasi refraktif untuk memperbaiki penglihatan.
Berdasarkan Alodokter yang menjadi mitra resmi Kementerian Kesehatan Untuk mendiagnosis mata kering, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala yang dialami pasien, serta riwayat kesehatan pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pada bagian mata dan wajah.
Untuk menetapkan diagnosis, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:
1. Tes Schirmer
Tes Schirmer bertujuan untuk mengukur produksi air mata, dengan menempelkan potongan kertas khusus yang dapat menyerap cairan di kelopak mata bagian bawah selama 5 menit. Mata kering terdeteksi jika dalam 5 menit ukuran kertas yang basah kurang dari 10 milimeter.
2. Tes pewarna epitel
Tes pewarna epitel bertujuan untuk melihat kerusakan pada kornea mata pasien. Tes ini dilakukan dengan menempelkan selembar kertas yang mengandung pewarna khusus di permukaan mata. Pewarna tersebut bisa berupa fluorescein, rose bengal, dan lissamine green.
3. Tear break up time
Tes ini bertujuan untuk melihat kondisi permukaan mata dengan meneteskan obat yang mengandung fluorescein. Melalui tes ini, dokter akan melihat pola perubahan warna pada mata sehingga dapat diketahui seberapa cepat mata menjadi kering.
4. Tes osmolaritas air mata
Tes ini dilakukan untuk mengukur komposisi air dan zat lain yang terkandung dalam air mata pasien. Mata kering dapat terdeteksi jika komposisi air mata pasien tidak stabil atau tidak seimbang. Selain sejumlah pemeriksaan di atas, dokter juga dapat melakukan tes darah untuk mencari tahu kemungkinan mata kering disebabkan oleh penyakit tertentu.
Beberapa pemberian obat yang dapat diberikan oleh dokter dalam mengatasi mata kering adalah tetes mata antibiotik, untuk meredakan infeksi, tetes mata yang mengandung cyclosporine atau kortikosteroid, untuk mengurangi peradangan pada kornea mata, dan tetes mata serum autologous, yaitu tetes mata yang dibuat dari darah sendiri, untuk mengganti air mata pada kondisi yang sudah parah.
Selain memberikan obat-obatan, dokter juga dapat melakukan beberapa tindakan berikut ini:
1. Vectored thermal pulsation
Terapi ini bertujuan untuk membuka hambatan kelenjar minyak yang menyebabkan mata kering. Pada terapi ini, alat berbentuk seperti mangkok akan dipasang di mata. Alat tersebut akan memberikan pijatan yang lembut dan gelombang hangat pada kelopak mata bagian dalam.
2. Intensed-pulsed light therapy
Terapi ini menggunakan getaran cahaya untuk membuka sumbatan pada kelenjar minyak mata, mengencerkan air mata, dan mengurangi peradangan.
3. Lensa kontak khusus
Dokter akan menganjurkan pasien memakai lensa kontak khusus, untuk melindungi permukaan mata dan mempertahankan kelembapan mata.
Mata kering dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal berikut:
- Menjaga mata agar tidak secara langsung terkena angin dari pendingin ruangan, kipas angin, atau pengering rambut
- Berkedip secara teratur jika sedang membaca atau melihat layar komputer dalam jangka waktu yang lama.
- Mengistirahatkan mata atau memejamkan mata sebentar ketika bekerja dengan menggunakan komputer atau menatap handphone.
- Menggunakan pelembap udara di rumah atau di kantor.
- Memakai kacamata hitam jika berada di luar ruangan, agar tidak terlalu banyak terpapar matahari dan udara kering.
- Menghindari lingkungan yang lebih kering dari biasanya.
- Tidak merokok.
- Minum air putih yang cukup.
- Tidur yang cukup dan teratur.