KabarMakassar.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini, Selasa (09/07). Setelah penutupan perdagangan pada Senin (08/07), IHSG mencatat penurunan tipis sebesar 0,03 persen, berakhir di level 7.250,97 dan masuk ke zona merah.
Tren penurunan ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi koreksi lebih lanjut di pasar saham Indonesia.
IHSG dibuka di level 7.255 pada pembukaan pukul 09.00 atau naik lima poin. Akan tetapi, beberapa menit kemudian IHSG anjlok.
Secara teknikal, posisi IHSG saat ini berada di awal wave 2 dari wave (3), yang menunjukkan potensi pelemahan lanjutan. Dengan rentang koreksi yang diperkirakan antara 6.987 hingga 7.139, investor diharapkan memperhatikan support di level 7.099 – 6.945 dan resistance di level 7.282 – 7.356.
Pada perdagangan Senin kemarin, nilai transaksi harian IHSG tercatat sebesar Rp 10,7 triliun, yang menjadi salah satu indikator pelemahan lanjutan.
Analisis Teknikal
Dari sisi teknikal, terdapat indikasi jenuh beli pada IHSG. Hal ini terlihat dari posisi IHSG yang tengah menguji resistance di level 7.298. Koreksi yang mungkin terjadi dalam rentang 7.195 – 7.298 dipandang sebagai koreksi sehat secara teknikal, memberikan peluang bagi investor untuk melakukan pembelian pada harga yang lebih rendah. Meski demikian, investor harus tetap berhati-hati dan mempertimbangkan kondisi pasar secara keseluruhan.
Sentimen Penggerak Pasar
1. Data Ekonomi Domestik
Para investor saat ini menantikan rilis data penjualan ritel Indonesia yang dijadwalkan keluar hari ini. Data ini diharapkan memberikan gambaran positif mengenai daya beli masyarakat, yang pada gilirannya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi domestik. Ekspektasi terhadap data penjualan ritel memberikan sentimen positif pada awal perdagangan.
Namun, optimisme ini sedikit teredam oleh rilis data indeks keyakinan konsumen (IKK) dari Bank Indonesia (BI). IKK Indonesia tercatat turun menjadi 123,3 pada bulan Juni, dibandingkan dengan 125,2 pada bulan Mei dan 127,7 pada bulan April 2024. Penurunan ini menunjukkan bahwa meskipun masih berada pada level optimistis, kepercayaan konsumen mengalami sedikit pelemahan. Kondisi ini dapat mempengaruhi perilaku belanja konsumen dalam jangka pendek, sehingga perlu menjadi perhatian bagi investor.
2. Faktor Eksternal
Dari sisi eksternal, pelemahan dolar AS memberikan dukungan terhadap pasar saham Indonesia. Pelemahan dolar ini terjadi setelah rilis data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari ekspektasi, menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang melonggar pada bulan Juni 2024. Situasi ini memberikan dorongan positif bagi rupiah dan IHSG, karena mengurangi tekanan inflasi dan mendorong aliran modal masuk ke pasar saham Indonesia.
Namun, ketidakpastian politik di Eropa, khususnya kemenangan aliansi sayap kiri New Popular Front (NFP) dalam pemilihan parlemen Prancis, membatasi optimisme pasar. Kemenangan NFP menghentikan kebangkitan kelompok sayap kanan dan menimbulkan ketidakpastian terkait arah kebijakan ekonomi di Prancis, yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi Eropa dan berdampak pada pasar global.
Rekomendasi Saham
Untuk membantu investor dalam mengambil keputusan yang lebih baik, beberapa perusahaan sekuritas memberikan rekomendasi teknikal sebagai berikut:
1. MNC Sekuritas
– ANTM: Rekomendasi beli saat harga melemah (buy on weakness) di rentang 1.310-1.345, dengan target harga 1.400 – 1.475 dan stoploss di bawah 1.280. Saham ini dinilai memiliki potensi kenaikan yang signifikan jika kondisi pasar mendukung.
– ARTO: Rekomendasi beli saat harga melemah di rentang 2.030-2.210, dengan target harga 2.520 – 2.800 dan stoploss di bawah 1.895. Saham ini menarik bagi investor yang mencari peluang dalam sektor perbankan digital.
– ICBP: Rekomendasi beli saat harga melemah di rentang 9.900-10.225, dengan target harga 10.600 – 11.050 dan stoploss di bawah 9.750. Saham ini dianggap stabil dengan prospek pertumbuhan yang baik di industri konsumsi.
2. Pilarmas Investindo
– INCO: Harga terakhir 4.070, dengan support di 3.970 dan resistance di 4.220, target harga 4.200. Saham ini menarik bagi investor yang fokus pada sektor pertambangan.
– ASII: Harga terakhir 4.640, dengan support di 4.500 dan resistance di 4.800, target harga 4.780. Astra International tetap menjadi pilihan utama di sektor otomotif dan diversifikasi bisnis.
– ARTO: Harga terakhir 2.350, dengan support di 2.230 dan resistance di 2.520, target harga 2.470. Rekomendasi ini memberikan alternatif lain bagi investor yang tertarik dengan perbankan digital.
3. WH Project
– SMGR: Rekomendasi beli, dengan support di 4.150 dan resistance di 4.500. Saham ini dipandang memiliki potensi untuk menguat dengan perkembangan infrastruktur.
– MDKA: Rekomendasi beli, dengan support di 2.410 dan resistance di 2.650. Sektor tambang emas ini tetap menarik bagi investor.
– BBTN: Rekomendasi beli saat breakout, dengan support di 1.290 dan resistance di 1.325. Saham ini menarik bagi investor yang mencari peluang di sektor perbankan dengan fokus pada pembiayaan perumahan.
Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG, investor disarankan untuk tetap waspada dan mempertimbangkan analisis teknikal serta sentimen pasar sebelum mengambil keputusan investasi. Mengamati perkembangan pasar secara cermat dan melakukan diversifikasi portofolio dapat membantu meminimalisir risiko.