kabarbursa.com
kabarbursa.com

Pernyataan Sikap Guru Besar Unhas soal Demokrasi Tidak Mewakili sebagai Institusi

banner 468x60

KabarMakassar.com — Pernyataan Sikap Forum Guru Besar Universitas Hasanuddin (Unhas) yang mengingatkan Presiden Jokowi untuk tetap berada pada koridor demokrasi disebut tidak mewakili Unhas sebagai institusi.

Hal itu disebutkan dalam surat Maklumat Rektor dengan nomor : 05426/UN4.1/HK.05/2024 yang dikeluarkan dan ditandangani oleh Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, Jumat (02/02).

Pemprov Sulsel

Pada poin 6 disebutkan bahwa adanya flyer yang mengatasnamakan Guru Besar dan Dosen Unhas untuk mengajak menyampaikan keprihatinan “Menyelamatkan Demokrasi”, tidak mewakili Unhas sebagai institusi.

Maklumat Rektor yang diterbitkan disebut menyimak dari kontestasi politik yang semakin panas dengan eskalasi yang semakin mengkhawatirkan terutama debat dan pertentangan mengenai pilihan calon presiden.

“Menyimak kontestasi politik yang semakin panas dengan eskalasi yang semakin mengkhawatirkan, terutama debat dan pertentangan mengenai pilihan calon presiden, maka saya selaku Rektor Unhas menyampaikan secara tegas kepada semua sivitas akademika di lingkungan Universitas Hasanuddin agar harus aktif menjaga situasi dan kondisi termasuk ikut memperbaiki suasana perbincangan agar tidak mengarah ke hal-hal yang provokatif dan intimidatif”, dikutip dari Surat Maklumat Rektor Unhas, Jumat (02/02).

Selain itu, poin kedua bahwa Kebebasan berpendapat kita hargai dan junjung tinggi sebagai amanat konstitusi, tapi pilihan politik yang beragam juga harus dihormati dan dihargai.

Poin ketiga, meskipun terdapat perbedaan pilihan dan preferensi calon presiden, saya ingatkan untuk tidak melakukan kampanye hitam terhadap calon presiden yang tidak disukai. Hindari menyebarkan informasi hoax dan berita-berita yang belum terverifikasi kebenarannya dan tidak diketahui sumbernya.

Poin keempat, menjaga atmosfir akademik yang sehat dalam bingkai kebebasan mimbar akademik yang bertanggung jawab.

Kelima, menjaga silaturahim dan persaudaraan kampus yang kita cintai bersama. Mari kita jaga dan dewasa menerima perbedaan pilihan politik dalam suasana kekeluargaan.

Terakhir poin keenam, adanya flyer yang mengatasnamakan Guru Besar dan Dosen Unhas untuk mengajak
menyampaikan keprihatinan “Menyelamatkan Demokrasi”, tidak mewakili Unhas sebagai
institusi.