KabarMakassar.com — Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DIA), nyaris terkena lemparan batu saat tiba di lokasi debat publik perdana yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, di salah satu hotel di Kota Makassar, Senin (28/10).
Peristiwa berawal pada saat Danny Pomanto sapaan akrabnya, hendak turun dari mobilnya setelah tiba di lokasi debat, tiba-tiba mendapatkan tindakan intimidasi dan pelempara batu yang mengarah ke kendaraan rombongan paslon nomor urut 1 itu, hingga lemparan batu nyaris mengenai Danny Pomanto.
Menanggapi kejadian itu, Danny Pomanto mengaku bahwa dirinya telah berkomitmen tidak membawa massa ke lokasi debat dan hal tersebut sesuai kesepakatan.
“Saya komitmen tidak bawa massa, tapi ada ribut-ribut tadi, akhirnya terpancing dan baku panggil-panggil. Kami komitmen untuk sopan,” kata Danny usai debat, Senin (28/10).
Danny mengaku bahwa dirinya melarang simpatisan atau pendukungnya untuk datang di lokasi debat, agar tercipta situasi yang Aman dan kondusif.
“Karena gara-gara begitu, dibilang di lempar kita datang lah semua. Tapi alhamdulillah mudah-mudahan semua berlangsung dengan baik. Kalau datangkan massa, kami tidak kalah, tapi kami komitmen tidak bawa massa,” tuturnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel. Kombes Didik Supranoto mengaku belum mengetahui adanya peristiwa pelemparan batu ke arah paslon gubernur nomor urut 1 di lokasi debat publik.
“Sepengetahuan kami tidak ada,” kata Didik di lokasi debat.
Meski demikian, Didik mengatakan akan melakukan evaluasi dengan pihak penyelenggara pemilu, untuk memastikan debat selanjutnya lebih kondusif dan dibanding debat perdana ini.
“Cuman untuk debat selanjutnya nanti akan terapkan strategi baru nantinya. Tapi intinya semua berjalan lancar,” terangnya.
Terpisah, Ketua KPU Sulsel, Hasbullah mengatakan bahwa pihaknya akan membicarakan kembali terkait keamanan, bersama pihak kepolisian dan paslon, agar pada debat publik selanjutnya tidak terjadi insiden tersebut.
“Kalau terkait dengan keamanan nanti kita kordinasikan dengan pihak kepolisian bagaimana menguraikan, harus bersepakat kembali sama teman-teman paslon bagaimana menyampaikan ke masing-masing tim untuk selanjutnya mereka tidak Ada yang ngotot-ngototan di lapangan,” kata Hasbullah usai debat publik perdana.
Hasbullah mengatakan bahwa, pihaknya akan membicarakan kembali terkait pembatasan kehadiran massa pendukung atau simpatisan masing-masing paslon, agar di debat kedua tidak terjadi seperti debat perdana ini.
“Apakah kami membatasi nanti di ruang masuk tempat kegiatan. Kondisi itu perlu dievaluasi bersama kepolisian bersama paslon tapi nanti kita bicarakan kembali,” tandasnya
