kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

DKP-Disdag Makassar Pastikan Harga dan Stok Bawang Merah Aman

DKP-Disdag Makassar Pastikan Harga dan Stok Bawang Merah Aman
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Makassar, Alamsyah Sahabuddin (Dok : Hanifah KabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Makassar, Alamsyah Sahabuddin, memastikan ketersediaan pangan di Kota Makassar, khususnya untuk komoditas bawang merah dan cabai, dipastikan aman dan cukup.

Menurut Alamsyah, kondisi harga bawang merah saat ini stabil di angka Rp25 ribu per kilogram, terutama di Pasar Terong, dan telah bertahan pada harga tersebut selama tiga hari terakhir.

Pemprov Sulsel

“Posisi bawang merah di pasar terong itu Rp25 ribu per kilo sama kondisinya dalam tiga hari terakhir ini jika dibandingkan,” katanya, Rabu (14/08) kemarin.

Lebih lanjut, saat ditanya terkait apa penyebab penurunan harga bawang merah dipengaduhi dengan ketersediaan stock yang melimpah, Alamsyah menyatakan bahwa hal ini menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Namun, dia menekankan bahwa secara umum kondisi pangan di Makassar saat ini cukup tersedia dan harga relatif stabil.

“Yang bisa menjawab itu Provinsi, yang jelas untuk Makassar, kita aman dari harga dan keterjangkauan,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Makassar, Arlin Ariestya, mengonfirmasi bahwa dari hasil pemantauan di pasar tradisional, harga bawang merah sedikit mengalami penurunan.

Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya permintaan konsumen yang cenderung menahan belanja, sehingga bulan ini Makassar mencatat penurunan inflasi atau deflasi sebesar 0,15% month-to-month.

“Stok bawang merah di pasar cenderung stabil. Untuk konfirmasi ketersediaan, masyarakat dapat melakukan pengecekan melalui enumerator Dinas Ketahanan Pangan,” jelas Arlin.

Sebelumnya diberitakan, bawang merah menjadi salah satu komoditas yang tersorot saat ini. Stoknya yang berlimbah berbanding terbalik dengan harga jual yang menurun.

Berdasar pantauan tim KabarMakassar, harga bawang merah di berbagai pasar tradisional di Makassar mengalami penurunan akibat melimpahnya stok bawang dari daerah penghasil.

Di Pasar Cidu misalnya, harga bawang merah yang sebelumnya mencapai Rp40.000 per kilogram kini anjlok menjadi Rp15.000 per kilogram. Sementara itu, di Pasar Pannampu, harga turun ke level Rp25.000 per kilogram, juga dari harga sebelumnya yang mencapai Rp40.000 per kilogram.

Penurunan harga juga terjadi di Pasar Pabaeng-baeng, meskipun tidak sebesar di pasar lain, dengan harga turun tipis dari Rp29.000 menjadi Rp28.000 per kilogram.

Kondisi ini sangat berdampak pada petani bawang, termasuk Jefri, seorang petani bawang asal Enrekang. Jefri mengaku kini menawarkan harga bawang merah dari kisaran Rp9.000 hingga Rp11.000 per kilogram, jauh di bawah harga normal yang biasanya mencapai Rp25.000 per kilogram.

Ia menjelaskan, dalam sekali panen ia bisa menjual 6 ton bawang merah, sementara, sepanjang setahun ini jefri mengaku telah 2 kali panen dengan harga yang beragam.

“Tahun ini, saya sudah dua kali panen dengan harga yang berbeda-beda. Panen pertama masih dapat Rp27 ribu, lalu panen kedua Rp11 ribu. Panen ketiga ini belum tahu berapa harganya karena terus berubah-ubah,” ungkap Jefri.

Menurut Jefri, penurunan harga ini disebabkan oleh melimpahnya stok bawang merah dari berbagai wilayah produksi. Biasanya, pasar-pasar di Jawa dan daerah lain mengambil pasokan dari Enrekang, namun kini ada banyak pilihan lain karena beberapa wilayah seperti Bima juga mengalami masa panen.

“Jadi, stok bawang merah melimpah di banyak tempat, sehingga harga pun turun karena persaingan pasokan yang lebih besar,” lanjut Jefri.

Senada, salah satu pebisnis bawang merah, Hajra, juga mengakui adanya kemerosotan harga jual bawang merah, ia mengaku biasanya mengambil barang diharga Rp20 ribuan sebelumnya.

“Saya biasanya beli yang masih pakai daun, yang belum dibersihkan, biasa untung tipis saja dari harga yang saya beli di petani,” katanya.

Menurut Hijra, Banyak daerah yang bersamaan panen seperti bima dan jawa menjadi salah satu alasan.

“Kalau saya biasa ambil di Rp8 ribu, ada Rp10 ribu, tergantung ukuran, dulu saya pernah ambil Rp5 ribu,” tandasnya.

PDAM Makassar