KabarMakassar.com — Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskandar membeberkan sembilan korban DBD meninggal tahun ini. Dimana saat ini kasus demam berdarah dengue itu mencapai angka 1.620.
“Data ini akumulasi di 24 kabupaten dan kota yang ada di Sulsel. Tercatat sudah sembilan meninggal,”ungkap Ishaq Iskandar saat dikonfirmasi, Jumat (18/4).
“Jadi masyarakat bergotong royong menjaga & memelihara kebersihan lingkunganx, gerakan 3 M plus, pemberantasan sarang nyamuk, bila ada yang demam segera periksa ke puskesmas, klinik,”tambahnya.
Dimana sembilan yang meninggal ini di tujuh kabupaten yang ada di Sulsel, yaitu dari Kabupaten Pangkep, Bulukumba, Enrekang, Maros, Soppeng, Bantaeng dan Toraja Utara.
Ia juga menyampaikan, untuk akumulasi kasus tersebut persentase pengidapnya berdasarkan usia 49,94 persen dengan rentan usia 0-14 tahun. Lalu, 42,90 persen usia 15-40 tahun, dan 7,16 persen 44 tahun keatas.
“Kita sudah melakukan koordinasi dengan kabupaten dan kota melalui pertemuan bersama lintas sektor terkait, dan melakukan pembinaan via zoom,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan, faktor lingkungan sangat mempengaruhi peningkatan kasus DBD. Seperti, lingkungan yang masih terdapat genangan air yang tidak terkontrol sehingga menjadi tempat berkembang biaknya larva nyamuk. Ia membeberkan, secara nasional terdapat 60 ribu kasus dan terdapat 455 meninggal dunia.
“Kita berharap pemerintah daerah untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan mitigasi DBD di masing-masing wilayah kerja agar dampaknya bisa berkurang,” tutur mantan Kadinkes Palopo itu.
Berdasarkan pada minggu kedelapan tahun ini, sebanyak 634 kasus dan sudah menelan satu korban jiwa. Ishaq Iskandar kembali mengingatkan Pemda untuk melakukan fogging dan upaya mitigasi lainnya.
