KabarMakassar.com — Kegiatan mendaki gunung merupakan salah satu aktifitas yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Pendakian gunung biasa dilakukan di hari libur di akhir pekan dengan tujuan untuk refreshing mengistirahatkan tubuh dari penat kuliah atau bekerja.
Pemandangan alam yang indah salah satu alasan banyaknya orang ingin mendaki gunung. Semua lelah selama perjalan pendakian terasa hilang ketika sampai di puncak gunung sembari mengabadikan momen bersama teman pendakian. Hal ini membuat para pendaki betah berlama-lama di gunung.
Meski gunung memberikan pemandangan alam dan pengalaman yang begitu indah, hipotermia menjadi momok bagi para pendaki. Semua pendaki tidak ingin mengalami hipotermia.
Apa itu hopitermia? Hipotermia merupakan kondisi ketika suhu tubuh kita berada di bawah batas normal. Suhu normal tubuh manusia adalah 35 hingga 37.5 derajat. Berada pada kondisi suhu tubuh di bawah 35 derajat sangat berbahaya karena bisa berujung pada kematian. Hal ini sangat mungkin terjadi pada pendaki mengingat suhu udara di gunung yang dingin sehingga rentan bagi pendaki terkena hipotermia.
Melatih kondisi fisik sebelum melakukan pendakian sangat penting agak kita tidak mudah terkena hipotermia. Kebanyakan pendaki yang mengalami hal ini karena kondisi tubuh yang kurang prima namun tetap memaksakan diri untuk melakukan pendakian.
Berikut adalah kiat-kiat yang dapat dilakukan oleh pendaki untuk mencegah terjadinya hipotermia:
– Usahakan tubuh tetap dalam kondisi kering
– Ketika tubuh berkeringat selama perjalan, cepat mengganti pakaian kering ketika sampai di titik camp
– Membawa ponco/jas hujan
– Mengenakan pakaian yang tebal agar tubuh tetap hangat
– Hindari minuman beralkohol dan kafein
– Mengonsumsi makanan dan minuman hangat
– Usahakan jangan terlalu lama beristirahat di tengah perjalanan
Berikut hal yang harus dilakukan agar pendakian kita aman dari hipotermia. Dengan demikian kita dapat mempersiapkan diri agar lebih aman sebelum melakukan pendakian gunung
