KabarMakassar.com — Lembaga Manajemen fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LE-MEB-UI) mengadakan focus group discussion (FGD) yang bertempat di SwissBell Hotel (28/2). Dan mengundang beberapa lapisan masyarakat, ormas dan media untuk mendapat perspektif baru akan kepentingan risetnya.
Tujuan FGD tersebut untuk melihat dan menilai persepsi maayarakat terhadap pertamina entah itu dinilai dari kualitas produknya, manajemennya dan kinerja-kinerjanya secara umum.
Sebelumnya beredar isu akan bagaimana pihak Pertamina menuju kebangkrutannya karena program yang sekarang gencar disuarakan adalah pertamina satu harga namun ditepis oleh wakil menteri ESDM Arcandra saat meresmikan lembaga penyaluran BBM 1 harga di Mentawai (25/2)lalu, kalau halnya itu tidak mungkin karena dengan pengelolaan blok rokan dengan revenue yang diperoleh sebesar Rp 40 trilliun itu sudah cukup membantu pertamina dari sisi financial, dan jika pihak Indonesia mengelolanya selama 20 tahun dimulai sejak 2021 itu revenuenya bisa mencapai Rp 800 trilliun.
Namun karena kurangnya informasi dan sosialisasi akan program-program ini dan hilangnya budaya kritis lapisan masyarakat akan hal ini LM-MEB-UI sebagai lembaga riset yang terbentuk sejak 1963 ini sudah banyak melakukan riset terkait sistem manajemen dan ekonomi.
Kepala Group Head Research LM-FEB-UI, Bayuadi mengatakan, kalau pertamina tiap tahun melakukan evaluasi kinerja akan seberapa besar persepsi masyarakat terhadap kualitas produk dan pengukuran terkait kinerja perusahaan.
"Forum FGD ini akan dibuat semacam kajian analisis mendalam terhadap poin-poin masukan yang kita terima dari pertemuan ini, hasil survey dan interview kita jadikan temuan dan rekomendasi apa saja yang perlu diperbuat dan diperlukan dalam transformasi pertamina", Tambahnya.
