KabarMakassar.com — Produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai dirumorkan bakal meramaikan pentas balap jet darat, Formula 1 atau F1.
Hyundai sejatinya sudah malang melintang di dunia balap. Misalnya, ajang World Rally Championship (WRC) sejak 2014 dengan senjata andalan mereka, i20N.
Tim Hyundai WRC juga berhasil meraih gelar juara dunia pabrikan pada tahun 2019 dan 2020. Kesuksesan ini tampaknya mendorong ambisi Hyundai untuk melebarkan sayapnya ke F1.
Dikutip dari Motorbeam, Joe Sawars yang merupakan jurnalis F1 mengungkapkan bahwa Hyundai serius untuk masuk ke F1. Caranya dengan mengakuisisi salah satu tim yang sudah ada.
Sayangnya, sejauh ini belum tim F1 yang berniat untuk dijual. Memang, masuk F1 secara instan melalui jalur akuisisi menjadi tantangan tersendiri.
Meski begitu, ketertarikan Hyundai terhadap F1 bisa menjadi nilai tambah di mata pengelola F1 yakni Formula One Management.
Peluang Hyundai bergabung dengan F1 kemungkinan akan mengharuskan mereka untuk “nebeng” mesin dari pabrikan lain. Hal serupa juga dilakukan lewat kolaborasi Honda dan Aston Martin.
Strategi aliansi dengan pabrikan penyedia mesin (OEM) yang sudah mapan di F1 bisa menjadi solusi realistis bagi Hyundai.
Formula One Management sendiri tampaknya lebih welcome terhadap kehadiran pabrikan mobil mapan di F1. Hal ini terlihat dari sikap mereka terhadap tim Andretti Autosport yang berniat merintis tim baru dari nol.
Andretti sejauh ini belum mendapat lampu hijau karena F1 menilai tim baru harus bisa memberi nilai tambah yang substansial.
Bahkan, rencana awal Andretti untuk debut di 2026 diundur dengan saran untuk mengajukan diri kembali jika sudah memiliki kesepakatan dengan pemasok mesin potensial, seperti General Motors.
Regulasi mesin F1 tahun 2026 yang fokus pada teknologi hybrid memang dirancang untuk menarik minat pabrikan mobil baru.
Hal ini terbukti efektif dengan kedatangan Audi, kembalinya Honda, dan kemitraan Ford dengan Red Bull Powertrains.
Ketertarikan Hyundai terhadap F1 juga muncul seiring dengan rencana F1 untuk memperkuat eksistensi mereka di Asia. Hyundai, sebagai pabrikan mobil terbesar keempat di dunia, tentu bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk mendongkrak popularitas F1 di kawasan tersebut.
Apalagi, Korea Selatan juga tengah mengajukan diri menjadi tuan rumah seri balap F1 di Incheon. Ini bisa menjadi momentum yang tepat bagi Hyundai untuk terjun langsung ke F1.