KabarMakassar.com — Ratusan Wija To Luwu di Makassar menghadiri Malam Ramah Tamah Peringatan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) Ke-79 yang berlangsung di Hotel Horison Makassar, Sabtu (25/01) malam.
Sebelumnya, puncak peringatan HPRL dilangsungkan dan berpusat di Kota Palopo pada 23 Januari 2025 kemarin.
Ketua Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulawesi Selatan (Sulsel), Hasbi Syamsu Api mengatakan pihaknya sebagai organisasi diaspora warga Luwu Raya bertanggung jawab untuk terus merawat sejarah dan menumbuhkan semangat bagi Wija To Luwu khususnya yang ada di Makassar.
Menurutnya, peringatan HPRL sebagai bentuk penghargaan atas sejarah perjuangan rakyat Luwu dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia saat itu.
“Peringatan HPRL Ke-79 adalah bentuk kita menghargai dan tidak melupakan sejarah. Rakyat Luwu punya andil besar dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan bangsa ini,” ungkapnya
Setiap tanggal 23 Januari setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Perlawanan Rakyat Luwu yang berangkat dari peristiwa rakyat Luwu yang berperang melawan penjajah Belanda pada tahun 1946
Dikutip dari Universitas Indonesia Library, sejarah Hari Perlawanan Rakyat Luwu dimulai pada saat dasawarsa pertama abad ke-20, Belanda berkuasa di kerajaan Luwu secara tidak langsung setelah Datu Andi Kambo menandatangani Korte Perklaring dimana berbagai kebijaksanaan kolonial Belanda mulai diterapkan seperti westernisasi melalui pendidikan serta pembangunan prasana dan sarana transportasi yang membawa pengaruh positif bagi rakyat Luwu.
Meski begitu, dilain pihak pemungutan pajak yang dibebankan kepada rakyat Luwu dianggap sangat berat dan pada akhirnya melahirkan kebencian rakyat kepada kolonial Belanda.
