KabarMakassar.com — Proyek besar yang menyangkut penanganan banjir dan abrasi Sungai Kalaena yang berlokasi di Desa Pertasi Kencana, Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan diduga amblas. Amblasnya proyek penanganan banjir di Sungai Kalaena itupun membuat khawatir para warga.
Proyek ini dikelola oleh PT. Das Kontruksi Nusantara (DKN) sebagai pemenang tender dari kementerian PUPR dengan Balai Pengelolaan Sungai Pompengan Jeneberang sebagai pengguna anggaran dengan nilai mencapai belasan miliar rupiah.
Salah satu warga, Wandi mengatakan proyek tersebut telah empat bulan selesai dikerjakan, namun justru mengalami amblas yang menyebabkan kekhawatiran para warga sekitar.
“Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga sekitar. Sungai Kalaena yang merupakan sumber utama banjir dan abrasi di daerah tersebut, menjadi perhatian utama karena kondisi yang semakin memburuk setelah proyek tersebut amblas. Kekhawatiran warga semakin bertambah mengingat musim hujan yang sering melanda daerah tersebut,” ungkapnya, Senin (15/4)
Sementara itu, Ketua IPMA Lutim Komisariat Kalaena, Almi meminta Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Polda Sulsel untuk melakukan investigasi menyeluruh.
Pihaknya juga meminta untuk memanggil pihak PT Das Kontruksi Nusantara (DKN) dan Kantor Balai Pengelolaan Sungai Pompengan Jenneberang sebagai pihak yang bertanggung jawab atas proyek tersebut.
“Langkah ini diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai penyebab amblasnya proyek dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi masalah ini serta mencegah terjadinya hal serupa di masa depan,” sebutnya.
Selain itu, pihaknya menyebut informasi dari portal LPSE PUPR menyebutkan bahwa akan ada lanjutan proyek untuk tahun anggaran 2024 dengan nilai yang hampir sama, mencapai puluhan miliar rupiah.
“Saya berharap agar proyek ini tidak dimulai sebelum ada perbaikan yang signifikan terhadap kerusakan akibat pekerjaan sebelumnya. Hal ini diharapkan dapat menghindari terulangnya insiden serupa di masa mendatang dan memberikan keamanan serta kepercayaan bagi masyarakat terhadap proyek-proyek infrastruktur yang dilaksanakan di wilayah mereka,” sambung Almi.
“Kondisi amblasnya penanganan banjir dan abrasi sungai Kalaena mengingatkan akan pentingnya pengawasan dan kualitas pelaksanaan proyek infrastruktur, terutama di daerah rawan bencana. Langkah-langkah tegas dan transparan diharapkan dapat dilakukan untuk menghindari kerugian lebih lanjut dan memastikan keamanan serta kesejahteraan masyarakat yang terdampak,” jelasnya.