KabarMakassar.com — Jelang perhelatan Pemilu 2024, Pemerintah Kabupaten Jeneponto bersama KPU mulai melakukan pemetaan wilayah rawan banjir.
Hal itu disampaikan oleh Pj. Bupati Junaedi Bakri usai melakukan simulasi pencoblosan Pemilu di Lapangan Passamaturukang, Rabu (31/1).
“Sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua KPU dan Gubernur juga menyampaikan bahwa BMKG memprediksi pada 14 Februari nanti akan turun hujan. Oleh karena itu, Ketua KPU melaporkan bahwa kondisi tersebut sudah diantisipasi,” ujarnnya kepada Kabarmakassar.com.
Berdasarkan hal tersebut, KPU Jeneponto dengan cepat melakukan identifikasi wilayah mana yang dinilai rawan banjir.
” Ya, Kita cari tempat yang amanlah. Saya kira ada data karena kan dibeberapa titik memang ketika ada intensitas hujan tinggi otomatis ada luapan sungai yang mengakibatkan banjir. Dan saya kira teman-teman di KPU dan tingkat TPS juga sudah mengidentifikasi daerah tersebut sehingga daerah rawan banjir dapat di eliminir,” cetusnya.
Apabila kondisi tersebut memang terjadi, maka pihak KPU akan kembali melakukan koordinasi dengan pihak Bawaslu. Apakah TPS akan dipindahkan atau tidak.
” Kita persiapkan ruang-ruang kelas dan tentunya harus juga dikoordinasikan dengan Bawaslu juga karena TPS ini sudah dilaporkan berdasarkan titik koordinatnya sehingga apabila ada pergeseran ke Sekolah maka akan kembali dilaporkan,” jelas Junaedi.
Hanya saja, Junaedi belum berani membeberkan lokasi-lokasi wilayah mana saja yang dianggap paling rawan banjir di Jeneponto berdasarkan data yang dikeluarkan oleh KPU.
