KabarMakassar.com — Prof Fadjry Djufry resmi dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) menggantikan Prof Zudan Arif Fakrulloh.
Pelantikan yang bertempat di Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta pada Selasa (07/01) tersebut berlangsung dengan mulus dan khidmat.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengatakan terdapat banyak program pemerintah yang perlu didorong secara cepat dan berkelanjutan, seperti program swasembada pangan, makan bergizi, pengentasan stunting dan hilirisasi.
“Sulawesi Selatan merupakan salah satu lumbung pangan di Indonesia, dengan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki Pak Fadjry di bidang pertanian, diharapkan bisa mempercepat program-program swasembada dan menunjang pangan Indonesia,” ujar Tito.
Ia meminta agar Pj Gubernur Sulsel yang telah dilantik segera berkomunikasi dengan seluruh stakeholder di Sulsel untuk mengakselerasi Pembangunan di masa transisi.
Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry menyampaikan bahwa program swasembada pangan menjadi fokus perhatian Presiden RI, Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman yang harus diraih sesegera mungkin.
“Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional diharapkan bisa menjadi contoh untuk provinsi lain dalam ketersediaan pangan Indonesia,” tukasnya.
Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) tersebut menyatakan siap menjembatani dan mengakselerasi program nasional di Sulsel.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa pihaknya akan mengawal dan mensinergikan berbagai program pembangunan pertanian yang telah digagas oleh Mentan Amran, seperti optimalisasi lahan rawa dan perbaikan irigasi sekunder dan tersier.
“Untuk meningkatkan produktivitas padi nasional, diharapkan Sulawesi Selatan bisa berkontribusi dalam hal penyediaan beras di Indonesia,” imbuhnya.
Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Ali Jamil yang hadir mewakili Menteri Pertanian mengungkapkan bahwa keluarga besar Kementerian Pertanian bangga dengan penunjukan salah satu putra terbaiknya menjadi Pj Gubernur Sulsel.
Ia berharap bahwa Sulsel sebagai provinsi penghasil beras terbesar keempat di Indonesia bisa terus berkontribusi sebagai penghasil pangan di wilayah Indonesia timur.
“Kementerian Pertanian siap mendukung provinsi Sulawesi Selatan sebagai sentra produksi beras nasional, potensi yang besar itu dapat kita gerakkan bersama-sama antara Kementerian Pertanian, pemerintah provinsi, serta para bupati di seluruh Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali mendapatkan pemimpin baru. Usai Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel sebelumnya, Prof Zudan Arif Fakrulloh mendapat amanah sebagai Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) kini Sulsel dipimpin oleh Prof Fadjry Djufry.
Pelantikan Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel yang baru tersebut digelar di Jakarta pada Selasa (07/01). Dihadiri langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian yang melantik Prof Fadjry.
Usai melantik Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry, Tito menyampaikan harapan kedepannya.
“Saya berharap bapak nanti akan melaksanakan tugas dengan baik, saya tadi sudah ngobrol dengan bapak, tolong komunikasi dengan Pak Zudan. Jadi mungkin 2 atau 3 bulan bapak akan disana sebagai penjabat, silahkan Pak Zudan turunkan hal-hal yang penting disamping hal-hal yang rutin,” ucap Tito.
Ia juga mengungkapkan alasan dipilihnya Prof Fadjry Djufry untuk memimpin Sulsel selama beberapa bulan kedepan.
“Mulai dari masalah swasembada pangan, itu salah satu pertimbangan bapak dipilih. Karena memang Sulsel salah satu lumbung pangan Indonesia,” tukasnya.
Ia juga menyebut, hal lain yang menjadi pertimbangan adalah pengalaman dan kemampuan Prof Fadjry Djufry di bidang pertanian.
“Bisa mempercepat program-program swasembada pangan, menunjang pangan Indonesia. Kemudian, program yang lain mulai dari masalah stunting, kekurangan gizi diusia dini, anak-anak dan ibu hamil,” tukasnya.
Selanjutnya, kata Tito, terkait program makan bergizi gratis, kemudian program hilirisasi yang membutuhkan atensi seluruh kepala daerah.
Lebih jauh ia menjelaskan, dalam melaksanakan tugas baru sebagai Pj Gubernur Sulsel, diharapkan mampu membangun komunikasi dengan seluruh stakeholder.
“Untuk bisa melaksanakan tugas-tugas ini, saya titip saja untuk cepat membangun komunikasi dengan semua stakeholder yang ada di Sulsel. Baik ketua, pimpinan, dan segenap anggota DPRD kemudian pejabat-pejabat formal, Forkompinda mulai dari TNI, polri, kejaksaan, pengadilan dan lainnya,” tuturnya.