kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Penambahan Kuota KUR Ganda di Sulsel Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal

(Foto : Int).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Kabar gembira mengalir bagi masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) seiring dengan penegasan Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, yang mengumumkan persetujuan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, untuk meningkatkan kuota atau plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga dua kali lipat.

“Alhamdulillah Bapak Menko Perekonomian menyetujui permohonan untuk menambah alokasi KUR dua kali lipat dibanding tahun 2023,” ungkap Bahtiar Baharuddin, setelah menerima kunjungan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel pada Kamis malam, 1 Februari 2024.

Bahtiar menjelaskan bahwa dengan persetujuan Menko Perekonomian, alokasi KUR di Sulsel akan meningkat dari Rp15 triliun menjadi Rp30 triliun bahkan lebih, memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat, terutama petani, peternak, dan nelayan, untuk mengakses KUR.

Tidak hanya itu, Menko Perekonomian juga menyampaikan tentang KUR Alsintan, yang diajukan untuk mencapai Rp2 miliar dengan DP 10 persen dan bunga 6 persen.

“Beliau menyampaikan adanya peluang KUR baru 2024 yakni KUR alsintan bisa sampai Rp2 miliar,” ungkap Bahtiar.

Airlangga, dalam kunjungan silaturahminya di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, menyatakan bahwa secara nasional plafon KUR mencapai Rp280 triliun, dan pemanfaatannya harus ditingkatkan untuk mendorong ekonomi kerakyatan.

“Semoga dengan penambahan plafon KUR ini di Sulawesi Selatan, bisa terus mendorong budidaya hortikultura, pertanian, peternakan, serta perikanan kelautan di daerah ini,” ujar Airlangga.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulsel telah mengajukan peningkatan kuota atau plafon KUR Sulsel kepada Menteri Perekonomian Airlangga, menyusul kebutuhan yang semakin meningkat dari petani, peternak, dan nelayan di wilayah tersebut untuk mengembangkan usaha mereka.

Bahtiar menambahkan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi Sulsel sedang mendorong budidaya pisang cavendish, jenis pisang yang menjadi komoditas ekspor, sehingga para petani membutuhkan dukungan permodalan untuk mengembangkan usaha mereka.