KabarMakassar.com — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar terus mengoptimalkan program pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Salah satu program unggulan yang dikembangkan adalah pembuatan songkok anyam oleh para warga binaan, Minggu (29/09).
Kepala Lapas Takalar, Mansur, menyampaikan bahwa produksi songkok anyam terus mengalami peningkatan. Saat ini, dalam sebulan, para warga binaan mampu memproduksi hingga 40 buah songkok anyam.
“Satu songkok anyam dikerjakan selama seminggu oleh satu warga binaan. Saat ini kami memiliki 21 warga binaan yang fokus pada pembinaan ini dan berhasil memproduksi 40 songkok bulan ini. Sebelumnya, hanya 32 songkok,” ungkap Mansur, Sabtu (28/9).
Mansur juga menjelaskan bahwa harga songkok anyam bervariasi tergantung bahan dan kerapian.
“Untuk model biasa, dijual seharga Rp125 ribu hingga Rp150 ribu, sementara yang bercorak emas dijual antara Rp225 ribu hingga Rp250 ribu,” jelasnya.
Program pembinaan pembuatan songkok anyam ini menjadi program unggulan Lapas Takalar yang akan terus dioptimalkan. Mansur juga menyatakan telah melakukan pertemuan dengan Pj. Bupati Takalar, yang siap mendukung program tersebut.
“Kami berharap program ini tidak hanya mengangkat citra positif Lapas Takalar, tetapi juga menjadi bekal keterampilan bagi warga binaan saat mereka bebas,” ujarnya.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Sulsel, Taufiqurrakhman, juga turut mengapresiasi hasil karya para warga binaan. Dalam kunjungannya beberapa waktu lalu, ia menyatakan kebanggaannya terhadap kualitas songkok anyam yang dihasilkan oleh warga binaan Lapas Takalar.
“Saya bangga dengan hasil karya para WBP ini, karena mampu menghasilkan karya berkualitas meski berada di dalam lembaga pemasyarakatan,” tutup Taufiqurrakhman.