KabarMakassar.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel mengeluarkan pernyataan sikap menolak kehadiran tempat hiburan W Super Club milik pengacara kondang Hotman Paris di Kota Makassar.
Clubbing terbesar di Kota Makassar itu dinilai menjadi corong hadirnya berbagai macam kemaksiatan.
Sebelumnya, Hotman Paris bertandang ke Kota Makassar dan meresmikan W Super Club miliknya itu pada Senin, 27 Mei 2024 lalu.
MUI Sulsel melalui komisi fatwa mengeluarkan pernyataan sikap dengan nomor surat DP.P.XXI/V/Tahun 2024 pada tanggal 30 Mei Tentang W Super Club Makassar dengan tegas menolak hadirnya tempat tersebut sebagai pusat clubbing terbesar di Makassar.
“Dengan rahmat Allah SWT serta salawat kepada Nabi Muhammad saw, Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan dengan ini menyampaikan bahwa viralnya video Hotman Paris yang meresmikan W Super Club Makassar pada Tanggal 27 Mei 2024 dengan mengajak masyarakat Makassar berdansa hingga akhir zaman dan mengingat bahwa masyarakat Provinsi Sulawesi Selatan dan Kota Makassar dikenal dengan masyarakat yang religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai dan budaya siri dan melebbi, maka MUI Sulawesi Selatan dengan ini menyatakan sikap menolak hadirnya W Super Club Makassar sebagai pusat clubbing terbesar di Makassar”, dikutip dari pernyataan sikap yang diterima, Jumat (31/05)
MUI Sulsel juga mengimbau Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengevaluasi izin W Super Club dan membuat peraturan yang ketat dalam perizinan tempat-tempat hiburan.
“Menghimbau kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk memperhatikan dan mengevaluasi izin W Super Club Makassar tersebut. Mengingat jarak antara Masjid Kubah 99 Asmaul Husna yang sangat dekat. Hal ini akan mencederai icon agamis yang sangat menarik pemandangan para wisatawan”, sambung MUI
Selain itu MUI juga menegaskan bahwa hukum memasuki tempat-tempat seperti W Super Club adalah Haram.
“Mengimbau kepada umat Islam bahwa memasuki tempat-tempat tersebut adalah haram, sebagaimana keharaman kemaksiatan lainnya seperti makan bangkai, babi, perbuatan zina dan lain-lain”, sebut MUI Sulsel
“Kepada para investor yang ingin membangun tempat-tempat seperti ini agar menghargai umat di sekitar, hendaknya mencari tempat yang tidak mengganggu ketentraman masyarakat. Kepada pemerintah untuk membuat regulasi dan peraturan yang ketat dalam pemberian izin tempat-tempat hiburan, apalagi sebagai clubbing terbesar di suatu daerah”, jelas MUI Sulsel.