KabarMakassar.com — Shalat merupakan bentuk ketaqwaan umat kepada Allah SWT, ibadah yang dilakukan merupakan upaya membangun hubungan baik antara manusia dengan Allah SWT. Dengan menunaikan shalat, kenikmatan bermunajat kepada Allah SWT akan terasa. Pengabdian kepada-Nya dapat diekspresikan, begitu pula penyerahan segala urusan kepada-Nya.
Shalat juga mengantar seseorang kepada keamanan, kedamaian serta keselamatan dari-Nya. Shalat merupakan perilaku ihsan hamba terhadap Tuhannya. Ihsan shalat adalah menyempurnakan dengan membulatkan budi, hati, sehingga pikiran, penghayatan, dan anggota badan menjadi satu tertuju kepada Allah SWT.
Berdasarkan firman Allah dalam Al-Qur’an dinyatakan bahwa setiap muslim yang mukallaf wajib melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari semalam. Sebagaimana firman Allah:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا ٱطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ ۚ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًا مَّوْقُوتًا
“Maka, apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS An-Nisa : 103).
Oleh karenanya, tiap muslim wajib untuk melaksanakan shalat lima waktu setiap harinya. Dilansir dari laman resmi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, berikut jadwal shalat pada Selasa, (16/07) di Kota Makassar.
Imsak: 04.43 WITA
Subuh: 04.53 WITA
Terbit: 06.10 WITA
Duha: 06.38 WITA
Zuhur: 12.12 WITA
Asar: 15.34 WITA
Magrib: 18.07 WITA
Isya’: 19.20 WITA
Shalat memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam. Oleh karena itu, Rasulullah SAW memberikan perhatian ekstra terhadap masalah shalat. Nabi memberikan contoh pelaksanaannya secara detail dari awal hingga akhir, dari takbir hingga salam. Ini semua menunjukkan bahwa betapa pentingnya shalat dalam Islam.
Apabila kita memperhatikan berbagai keistimewaan shalat, maka tiada alasan lagi bagi kita untuk bermalas-malasan dalam melaksanakannya.
Berikut keutamaan atau keistimewaan shalat:
1. Shalat bisa mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan munkar.
2. Shalat merupakan amalan terbaik setelah dua kalimat syahadat.
3. Shalat bisa membersihkan dosa-dosa.
4. Shalat bisa menggugurkan dosa.
5. Shalat adalah cahaya di dunia dan akhirat bagi orang yang melakukannya.
6. Allah mengangkat derajat dan menghapuskan dosa (kesalahan) dengan sebab shalat.
7. Shalat termasuk faktor terbesar yang menyebabkan seseorang masuk surga menemani Nabi Muhammad.
8. Berjalan menuju shalat akan dicatat sebagai kebaikan, bisa meninggikan derajat dan ghapuskan dosa
9. Dianggap bertamu di surga
10. Dengan shalat, Allah menghapuskan dosa di antara shalat yang satu ke shalat berikutnya
11. Para malaikat senantiasa mendoakan orang yang melakukan shalat selama dia berada di tempat shalatnya dan dia akan tetap terhitung sebagai orang yang shalat selama (keinginan untuk) shalat masih menahannya
12. Menunggu waktu shalat adalah ribath (berjaga-jaga) di jalan Allah
13. Orang yang keluar rumah untuk shalat seperti orang yang keluar berhaji dalam keadaan berihram
14. Jika tertinggal shalat, padahal biasanya tidak tertinggal, maka dia mendapatkan pahala sebagaimana orang yang ikut dalam shalat jamaah tersebut.
15. Jika seseorang sudah bersuci lalu keluar untuk melaksanakan shalat, maka dia tetap dicatat sebagai orang yang shalat sampai dia pulang. Pergi dan pulangnya dicatat pahala.
Shalat memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi. Seseorang yang melakukan shalat tanpa memenuhi syarat shalat, maka shalatnya tidak diterima. Syarat-syarat shalat dibagi menjadi 2, yaitu:
Syarat wajib
1. Muslim, shalat tidak diwajibkan bagi orang kafir, karena didahulukannya dua kalimat syahadat. Dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ اِبْنُ عُمَرْ بِنْ الْخَطَاب رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ: أُمِرْتُ اَنْ أُقَاتِلُ النَّاسِ حَتَّى يَشْهَدُوْا أَنْ لَاإِلَهَ إِلَّااللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَيُقِيْمُوْا الصَّلَاةَ، وَيُؤْتُوْا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوْا ذَلِكَ عَصَمُوْا مِنِّى دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّابِحَقِّ الْإِسْلَامِ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ. (رواه البخارى ومسلم)
“Dari Abdullah bin Umar ibnu Khathab ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka bersyahadat bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwa Muhammad itu Rasul Allah, mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Apabila mereka telah melakukan itu, maka berarti mereka telah memelihara jiwa dan harta mereka dariku, selain dikarenakan hak Islam, sedang hisab mereka terserah kepada Allah.” (HR Bukhari Muslim).
2. Berakal Sehat (Shalat tidak diwajibkan bagi orang yang sedang dalam gangguan jiwa atau gila).
3. Baligh (Shalat tidak diwajibkan bagi anak kecil hingga ia baligh).
4. Bersih dari Haid dan Nifas (Shalat tidak diwajibkan bagi wanita yang sedang dalam masa Haid atau Nifas, hingga ia bersih dari keduanya).
Syarat sah shalat
1. Telah tiba waktunya, shalat tidak akan sah apabila waktu shalat belum tiba.
2. Suci dari hadats besar dan kecil, hadats besar ialah kondisi di mana seseorang tidak bersih dan baru dinyatakan bersih apabila ia telah mandi junub. Sedangkan hadats kecil ialah kondisi dimana seseorang dalam sifat tidak bersih dan baru bersih apabila ia berwudhu.
3. Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis, orang yang akan melaksanakan shalat haruslah bersih badannya, pakaiannya, dan tempat shalatnya dari najis.
4. Menutup aurat, aurat ditutup dengan sesuatu yang dapat menghalangi terlihatnya warna kulit. Aurat laki-laki antara pusar sampai lutut, sedangkan aurat perempuan seluruh badannya, kecuali muka (wajah) dan kedua telapak tangan.
5. Menghadap kiblat (Ka’bah), shalat tidak akan sah apabila tanpa menghadap kiblat.