kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Diduga Tertipu Aplikasi Belanja Online, 60 Pedagang Makassar Jadi Korban

Diduga Tertipu Aplikasi Belanja Online, 60 Pedagang Makassar Jadi Korban
Korban saat melapor ke Polrestabes Makassar (Dok : Atri KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Puluhan pedagang di Kota Makassar menjadi korban penipuan melalui sebuah aplikasi belanja online, dengan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp5 miliar.

Kuasa hukum korban, Ari Dumais mengatakan kliennya telah melaporkan kasus penipuan tersebut setelah keuntungan transaksi di aplikasi online itu tidak dicairkan.

Pemprov Sulsel

“Korbannya ada sekitar 60 orang, dan melaporkan inisial K setelah menipu para korbannya melalui aplikasi online shop,” kata kuasa hukum korban, Arie Dumais, Selasa (17/12).

Arie menerangkan bahwa modus pelaku, dengan mengiiming-imingi para korban akan mendapatkan keuntungan sebesar 40 persen dari setiap transaksi melalui aplikasi belanja online inisial AR. Namun, hingga saat ini, terlapor tidak mencairkan dana para pedagang.

“Kerugian korban mencapai Rp5 miliar. Terlapor iming-imingi para korban dengan cash back 40 persen setelah mendownload dan membayar melalui aplikasi,” jelasnya.

Sementara salah satu korban, Leo Rangga mengatakan bahwa dirinya bergabung dan menjual produknya di aplikasi online itu, sejak September kemarin setelah ditawarkan oleh terlapor.

“Kami ditawarkan untuk membuka aplikasi online shop jadi melakukan pembelian disitu, pelanggan mendapatkan cash back 40 persen dan toko kami mendapatkan bonus level,” kata Leo.

Leo mengaku bahwa pembayaran hasil transaksi melalui aplikasi online shop tersebut dari bulan September hingga awal Desember berjalan dengan lancar. Namun, tanggal 3 Desember pembayaran tidak lagi dilakukan oleh terlapor.

“Aplikasi ini sudah berjalan sejak Agustus saya bergabung September sampai tanggal 2 Desember kemarin, pembayaran lancar sampai tanggal 2 Desember masih lancar dan para pembeli masih bisa mencairkan cash backnya sampai tanggal 2 Desember, tapi pas tanggal 3 Desember kita sudah tidak dibayarkan lagi toko semua tidak cair dananya,” ungkapnya.

Leo yang berjualan makanan dan barang elektronik mengaku dirinya mengalami kerugian mencapai Rp100 juta.

“Pencairan dana itu seharusnya tiap 4 hari. Tapi sampai sekarang tidak ada dicairkan, saya mengalami kerugian Rp 100 juta,” pungkasnya.