KabarMakassar.com — Pj Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri memanggil para distributor pupuk jelang memasuki musim tanam kedua (MT-II). Minggu (21/4) malam.
Mereka yang dipanggil adalah Budiarto Deja dari CV Turatea Agro Perkasa, Saharuddin Lara dari Puskud Wilayah Jeneponto, dan Amrina Rachmi Warham mewakili KPI sekaligus perwakilan dari PT Pupuk Indonesia Saiful Ahmad.
Hal ini dilakukan Junaedi Bakri lantaran sebagian besar petani di Kabupaten Jeneponto diperiode Maret hingga April ini bakal melakukan panen raya baik komoditi jagung, maupun padi.
“Saya sangat berterima kasih ini pak, karena untuk pertama kali kami distributor diundang oleh Bupati untuk membahas kuota dan distribusi pupuk, mudah-mudahan hal seperti ini senantiasa dapat dilaksanakan agar kita bisa bersama-sama memikirkan solusi yang akan ditempuh dalam penyelesaian masalah pupuk, yang setiap tahun dialami oleh para petani” jelas Rina perwakilan dari distributor KPI.
Dalam pertemuan tersebut, Edi sapaan akrab Pj Bupati Jeneponto meminta agar persoalan klasik ketersediaan pupuk subsidi segera dicarikan solusi oleh pemerintah bersama distributor serta pihak terkait lainnya
“Saya tidak ingin petani dan distributor berfikir sendiri menyelesaikan masalah ini, makanya kami mengundang untuk kita bicarakan, apa sebenarnya akar masalah dari pupuk ini,” tegas Junaedi
Menurut Junaedi, pemerintah harus selalu hadir bersama petani, karena petani yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah ini.
“Selain itu, apabila petani bisa meningkatkan produktivitas maka yang dapat penghargaan adalah kadis pertanian bersama Bupati, bukan petani,” imbuhnya.
Setelah mendapatkan penjelasan dari 3 distributor, terkait fenomena penurunan kuota alokasi pupuk di Jeneponto, maka Junaedi Bakri berjanji akan menyampaikan laporan tersebut ke Kementrian Pertanian terkait minimnya kuota yang dialokasikan di Kabupaten Jeneponto.
Termasuk, menghimbau kepada seluruh petani khususnya yang memiliki luas lahan diatas rata-rata petani secara umum, agar tidak menggunakan pupuk subsidi.
“Karena pupuk subsidi tersebut dimaksudkan untuk para petani kecil. Saya ingin agar petani yang sudah mampu membeli pupuk non subsidi, janganmi pake yang subsidi supaya petani kecil bisa memanfaatkan kebijakan pemerintah, terkait alokasi subsidi negara” pinta junaedi.