KabarMakassar.com — Tewasnya Rusli (40) dalam insiden penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Paniai, Jayapura Tengah menyisakan luka mendalam bagi sanak dan keluarganya.
Terlebih lagi rasa kehilangan tersebut juga turut dirasakan oleh rekan sesama profesinya sebagai sopir angkot.
“Orang ini selama hidupnya terkenal baik, tidak pernah betul-betul memiliki (musuh) atau ada masalahnya,” kata rekan Rusli, Hamka usai ditemui di rumah duka di Dusun Pa’babaeng, Desa Kareloe, Bontoramba, Jeneponto, Sulawesi Selatan. Rabu (12/6) malam.
Dalam kesehariannya, Rusli diketahui hanya bekerja sebagai seorang sopir angkot yang kerap mengantar penumpang keluar masuk di daerah tersebut.
Atas kejadian yang menimpa rekannya itu, Hamka mengaku merasa kehilangan sahabat yang sudah dianggap seperti saudaranya sendiri.
” Sangat pedih sekali pak, sangat pedih karena orangnya tidak pernah berbuat hal tercela kepada orang lain. Bahkan kita merasa kehilangan dan betul-betul kita tidak menyangka jika Rusli akan mendapat musibah seperti ini,”tuturnya.
Pasca kejadian tersebut, Hamka mengaku mulai merasa ketakutan jika nantinya hal-hal buruk itu juga menimpa dirinya dan orang lain sehingga bisa menimbulkan korban jiwa yang lebih banyak.
Oleh sebab itu, Hamka berharap agar Pemerintah Republik Indonesia segera menindak tegas KKB yang sudah dianggap sebagai teroris.
” Kami meminta pemerintah segera menindak tegas KKB karena sudah melanggar HAM Korban sudah banyak, jadi KKB harus segera ditumpas,” harapnya.
