kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Hadiri Dialog Setara Institute, Timses DIA Sebut Bakal Akomodir Aspirasi Kelompok Rentan

Hadiri Dialog Setara Institute, Timses DIA Sebut Bakal Akomodir Aspirasi Kelompok Rentan
(Foto : Dok. Andini KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut 01 Danny Pomanto -Azhar Arsyad (DIA) menyebut berkomitmen mengakomodir aspirasi kelompok rentan di Sulsel.

Hal itu disampaikan Tim Direktorat Penggalangan Relawan Palson DIA, Nawir saat menghadiri undangan Tudang Sipulung yang diselenggarakan oleh Setara Institute yang berlangsung di Hotel Swissbell Panakkukang, Makassar, Kamis (21/11).

Pemprov Sulsel

Kegiatan dialog Tudang Sipulung ini merupakan agenda untuk mendengar dan melihat pandangan dan solusi yang ditawarkan oleh kedua Paslon Cagub dan Cawagub terhadap kelompok rentan di Sulsel.

Meski begitu, Paslon 01 diwakili oleh Tim Direktorat Penggalangan Relawan, Nawir sementara Paslon atau perwakilan 02 tidak hadir sama sekali.

Tim Direktorat Penggalangan Relawan Paslon 01, Nawir mengatakan pihaknya berkomitmen mengakomodir aspirasi para kelompok rentan di Sulsel.

Ia menjelaskan Paslon DIA memiliki gagasan dalam menjawab isu ini dengan membangun ekosistem.

Ekosistem yang dimaksud kata Nawir sangat luas termasuk salah satunya problem tata ruang dan aksesibilitas sumber daya yang memungkinkan entitas atau budaya seperti masyarakat adat atau kelompok rentan disabilitas dilindungi haknya oleh negara.

“Gagasan visi misi DIA bahwa membangun ekosistem yang memungkinkan semua keberagaman itu tumbuh,” ungkapnya.

Menurutnya, Palson DIA mengutamakan pembangunan dengan tetap memajukan pertahanan budaya lokal.

Pembangunan kata dia nantinya bakal dilakukan dengan misalnya membangun insfratruktur di daerah dengan melihat karakteristik yang cocok pada wilayah setempat.

Paslon DIA kata Nawir bakal menggunakan pendekatan sparsial yang mencakup 9 zonasi sebagai patokan pembangunan di Sulse.

“Paslon 01 mengandalkan pendekatan sparsial dengan 9 zonasi yang sangat cukup baik menjadi patokan pembangunan di Sulsel kedepan,” sebutnya.

“Secara spesifik apa yang disampaikan narasumber versi saya bahwa ini cerita yang lama dan membutuhkan orang yang tepat untuk melanjutkannya paling tidak membutuhkan ekosistem dan afirmasi kebijakan yang dibutuhkan,” pungkasnya.