KabarMakassar.com — Tiga remaja di Makassar diamankan pihak kepolisian, atas kasus dugaan penganiayaan kepada seorang santri, hingga tewas. Penganiayaan tersebut terjadi di jembatan penyeberangan orang (JPO).
Ketiga remaja tersebut, masing-masing berinisial AR (15), HA (14), RF (14), mereka ditangkap di rumah nya masing-masing di sekitar Kecamatan Tamalanrea, Makassar. Sementara korban berinisial RA (15), berasal dari Enrekang.
“Iya, tiga orang terduga pelaku sudah kita amankan. Mereka masih di bawah umur,” kata Kapolsek Tamalanrea, Kompol Muhammad Yusuf, Selasa (01/10).
Sementara itu, Pembina Pondok Pesantren Ahlul Qur’an Makassar, Asyraf mengatakan perisitwa tersebut terjadi ketika korban dan dua rekannya, meminta izin keluar pondok pesantren untuk membeli makanan, pada Senin (30/09), sekitar 23.00 WITA.
Setelah keluar membeli makanan, korban bersama dua rekannya singgah di atas JPO yang berada di Jalan Ir Sutami, Makassar. Dimana ketiga pelaku juga berada di sekitar JPO tersebut.
“Kan tiga orang, korban dan dua orang temannya minta izin keluar pondok malam-malam jam 11, cari makan alasannya lalu dia nongkrong di jembatan penyeberangan itu di atas di dekat SMA 6 terus ada beberapa orang yang nongkrong juga di situ,” kata Asyraf kepada wartawan.
Asyraf mengatakan para pelaku sempat menanyakan asal sekolah korban. Kemudian ketiga pelaku langsung menganiaya korban hingga tak sadarkan diri.
Setelah melakukan penganiaya, para pelaku yang mengetahui korban merupakan santri, lalu menyuruh rekan korban untuk membawa korban kembali ke pondok pesantren tersebut.
Asyraf mengungkapkan bahwa saat korban tiba di pondok pesantren, korban sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri, sehingga langsung di bawah ke rumah sakit. Namun, korban dinyatakan telah meninggal dunia.
“Dia dibawa ke asrama yang bawa temannya. ini pelaku sempat minta tolong ke ini temannya untuk dibawa. kemudian setelah minta tolong ada yang tolong temannya dia pelaku pergi. waktu saya periksa sudah tidak ada, saya turun ke kamar, saya menelfon ke pimpinan, setelah menelfon pimpinan langsung saya bawa ke rumah sakit,” ungkapnya.
Akibat penganiayaan tersebut, kata Asyraf korban mengalami luka lebam dan memar di bagian kepala, dan diduga menjadi penyebab korban meninggal dunia.
“Lukanya di kepala, mungkin karena jatuh ada memar. Korban sudah tiga tahun lebih di pesantren,” jelasnya.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan memeriksa para pelaku, untuk mengungkap motif ketiga pelaku menganiaya korban hingga tewas.