KabarMakassar.com — Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di Sulawesi Selatan (Sulsel) terus melakukan pendataan menjelang Pilkada serentak pada 27 November 2024 mendatang. Hingga kini, Pantarlih telah mendata sebanyak 6,3 juta penduduk selama dua pekan dalam proses pencocokan dan penelitian (Coklit).
Hal itu berdasarkan data Coklit KPU Sulsel per Senin (08/07) hingga hari ini Selasa (09/07). Dimana jumlah tersebut tersebar pada 24 kabupaten/kota dengan proggres Coklit mencapai 95, 254 persen.
Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU Sulsel, Romy Harminto mengatakan, proses Coklit Pilkada 2024 telah berjalan selama 14 hari sejak dimulai pada 24 Juni.
“Jadi progres secara nasional Sulsel menempati posisi ke-5 tertinggi nasional. Proses coklit ini sudah berjalan 14 hari dan tersisa 16 hari ke depan,” ungkap Romy Harminto kepada wartawan dalam diskusi sosialisasi dan pendidikan pemilih cafe demokrasi pemilihan serentak di Red Corner, Senin (08/07).
Pantarlih Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) menjadi daerah pertama di Sulsel yang merampungkan 100 persen Coklit pilkada dengan jumlah 231.986.
Disusul Kabupaten Takalar dengan proggres 98,10 persen serta Luwu 97,76 persen. Proses Coklit pilkada di Kepulauan Selayar tercatat masih paling rendah di Sulsel per 7 Juli.
Meski Coklit Pilkada Serentak 2024 masih menyisahkan waktu kurang-lebih dua pekan lagi, tapi KPU Sulsel menargetkan 24 kabupaten kota sudah merampungkan proses tersebut pada 9 Juli.
“Target di Sulsel kami hari Selasa tanggal 9 Juli sudah rampung semua. Dan kami akan koordinasi dengan teman-teman Bawaslu untuk mendiskusikan dan menindak lanjuti jika terdapat temuan dari Bawaslu,” kata Romy.
Mantan Anggota KPU Makassar ini meminta warga Sulsel yang belum dicoklit pilkada, bisa menyiapkan dokumen yang dibutuhkan oleh Pantarlih.
“Terakhir untuk pantarlih di 24 kabupaten kota, terima kasih kawan kalian hebat,” pungkas Romy.
Diketahui, berdasarkan data dari KPU Sulawesi Selatan yang belum tercoklit mencapai 317.989. Sedangkan data yang turun 6.690.107, data coklit 6.372.118, danp rogres 95,254 persen.
Hj Rahma, salah satu anggota Pantarlih di Makassar. Ia mendapat tugas di TP3 3 di RT 01/RW 01 Kelurahan Tamalanrea Jaya, Kecamatan Tamalanrea, Makassar. Dia mengaku saat ini proses Coklit sudah rampung jumlah calon pemilih sekitar 500 jiwa.
“Iye sudah rampung sejak seminggu yang lalu. Kalau hambatan maupun kendala Alhamdulillah tidak ada. Berjalan dengan lancar pak,” tuturnya kepada KabarMakassar.com, Selasa (09/07).
Target 80 Partisipasi Pemilih
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menargetkan partisipasi pemilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel yang akan digelar pada 27 November mendatang mencapai 80 persen.
Demikian diungkap Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas) KPU Sulsel, Hasruddin Husain. Ia menyatakan bahwa target partisipasi pemilih ini sesuai dengan rencana yang telah dirancang.
“Target KPU Sulsel untuk partisipasi pemilih di Pilgub 2024 adalah 80 persen, berdasarkan pencapaian pada Pemilu 2024 di mana partisipasi pemilih di 24 kabupaten/kota mencapai 80 persen, di atas rata-rata target nasional,” ucapnya saat diskusi di Warkop Anas, jalan Faisal, Jumat (21/6) lalu.
Harapan KPU Sulsel adalah agar target 80 persen ini tercapai kembali di Pilkada 2024. Untuk mencapai target tersebut, KPU Sulsel bersama KPU kabupaten/kota berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk datang ke TPS pada 27 November 2024.
Salah satu fokusnya adalah mengubah perilaku politik generasi Z yang cenderung apatis terhadap politik serta memberi edukasi dan pembekalan politik kepada kelompok minoritas, termasuk penyandang disabilitas.
Hasruddin juga menyoroti perbedaan partisipasi antara Pemilu legislatif dan Pilkada. Untuk Pilgub dan Pilkada kabupaten/kota, KPU Sulsel menerapkan program pendidikan pemilih berkelanjutan dan terintegrasi yang disebut “Grebeg”.
Dimana program ini melibatkan seluruh KPU kabupaten/kota hingga ke 313 kecamatan, dengan tujuan menyampaikan informasi secara menyeluruh hingga tingkat desa.
“Gagasan baru di Pilkada Serentak ini adalah pendidikan pemilih berkelanjutan dan terintegrasi satu sama lain. Kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan di Makassar, tetapi juga di 24 kabupaten/kota dan 313 kecamatan dengan anggaran dari KPU Sulsel,”ujar mantan Ketua KPU Parepare itu.
Salah satu inisiatifnya adalah “Cafe Demokrasi” yang dilakukan di berbagai tempat untuk memberikan pendidikan politik.
“Sebelumnya, KPU kabupaten/kota, provinsi, kecamatan, dan desa/kelurahan melakukan kegiatan secara terpisah. Dengan pelibatan secara internal ini, diharapkan tidak ada simpul yang terputus atau misinformasi dalam setiap tahapan,” jelasnya.
Adapun langkah KPU Sulsel bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) dimana awal Juli 2024 mendatang, dilakukan penandatanganan MoU.
Hal tersebut diungkapkan oleh Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas), KPU Sulawesi Selatan, Hasruddin Husain, Rabu (19/6).
“Salah satu point penting dari MoU ini adalah, pelibatan mahasiswa Universitas Hasanuddin dari berbagai jurusan, termasuk mahasiswa kedokteran, dalam kegiatan KKN Tematik ini,” tambahnya.
Mantan Ketua KPU Parepare tersebut mengatakan, bahwa 260 mahasiswa yang diturunkan, akan disebar di 24 kabupaten kota awal Juli mendatang.
“Setelah MoU nanti, akan dilakukan pembekalan untuk 260 mahasiswa, terkait hal-hal dasar pemilihan gubernur, walikota dan bupati, ” jelasnya.
Disinggung dengan output kegiatan tersebut, Hasruddin Husain menegaskan, bahwa salah satu target yang ingin dicapai adalah terintegrasinya konsep sosialisasi yang digariskan KPU Sulsel, dengan 24 kabupaten kota.
“Selain kesamaan konsep kegiatan, target lainnya yang ingin dicapai, adalah menjadikan mahasiswa sebagai agen di tengah masyarakat, guna meningkatkan partisipasi pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 27 November 2024 mendatang,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, KPU Sulsel bersama 24 kabupaten kota, juga telah melakukan pembuatan modul kegiatan, yang dirancang sebagai pegangan mahasiswa selama berada di lokasi KKN.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan saat ini melakukan pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) jelang Pilkada 2024 yang dihelat 27 Nopember mendatang.
KPU Sulsel mengungkapkan bahwa saat ini jumlah Pemilih di 24 kabupaten/Kota sebabyak 6.697.953 jiwa. Sedang jumlah TPS 14.342 titik lokasi, dan KPU membutuhkan Petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) untuk Pilkada serentak 2024 sebanyak 25.420 orang.
Demikian dikatakan Koordinator Divisi (Kordiv) Data dan Informasi KPU Sulsel, Romy Harminto. Mantan Komisioner KPU Makassar itu menyebut bahwa jumlah itu berdasarkan hasil rapat pleno dengan KPU se-Sulsel yang telah disetujui KPU RI.