KabarMakassar.com — Bencana banjir kembali melanda Kelurahan Lindajang dan Desa Buntu Barana, Kecamatan Suli Barat, serta Kelurahan Suli, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Minggu, (7/4).
Banjir menggenangi ruas jalan dan ratusan rumah terendam dengan ketinggian yang bervariasi 20 hingga 50 cm. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun 500 rumah warga terendam banjir.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mengatakan, atas nama pemerintah provinsi mendoakan supaya banjir dapat segera surut.
Ia turut berterimakasih atas upaya Pemda Luwu, Satpol, Tagana bersama Forkopimda, Basarnas, BPBD, dan instansi terkait, yang melakukan upaya-upaya dalam membantu warga terdampak.
“Saya sudah komunikasi langsung bupati dan pastikan semua dalam keadaan aman dan terlayani,” ucapnya pada Minggu malam, (7/4).
Bahtiar mengungkapkan, banjir diakibatkan intensitas hujan yang lebat, sementara pohon atau hutan untuk menyerap atau menahan air kurang. Ia mengaku prihatin, karena saat ini kerusakan hutan dan alam hampir merata di seluruh daerah. Akibatnya, sumber air bersih juga berkurang.
“Karena hilang tanaman atau pohon serapan air tinggi. Mohon masuk dalam musrembang dan menjadi program prioritas semua daerah bersama pemprov.
Kita semua harus sama-sama. Termasuk gerakkan partisipasi masyarakat dan swasta,” ungkapnya.
Ia menambahkan, warga harus diedukasi agar kembali menanam pohon dan kurangi penebangan pohon yang menjadi sumber air bersih.
“Kita masukkan RPJMD 2024 – 2029.
Program menurunkan emisi karbon, penanganan lahan kritis, DAS, Danau, Bendungan, Embung, sumber air bersih dan sekaligus tanaman pohon yang bisa menjadi sumber ekonomi dan gizi masyarakat,” tuturnya.
