kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Pj Gubernur Ingin Maros-Pangkep UGG Dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus

Pj Gubernur Ingin Maros-Pangkep UGG Dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus
(Foto : IST).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin menginginkan Kabupaten Maros-Kabupaten Pangkep Unesco Global Geopark (UGG) sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) zona pariwisata.

Pj Gubernur Sulsel mengusulkan hal tersebut, setelah berdiskusi bersama Bupati Maros H.A.S Chaidir Syam.

Pemprov Sulsel

“Seperti yang kami lakukan di Bira, Takabonerate di Bulukumba kami diasistensi dan dibantu oleh BUMN namanya ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation-red) yang membantu mengelola kawasan wisata seperi Mandalika, Borobudur, Labuan Bajo,” ucap Bahtiar, Senin (18/3).

Ia menambahkan, pengelolaan pariwisata saat ini harus dilakukan secara profesional karena sifatnya bisnis, sehingga membutuhkan investasi besar.

“Jika mengelola wisata dan hanya mengandalkan APBD susah berkembang karenakan tidak hanya fokus pada pariwisata saja, tapi juga pertanian, pendidikan dan kesehatan sehingga anggaran untuk pariwisata sangat kecil. Jadi mau atau tidak kawasan seperti ini harus dikelola oleh swasta,” tambahnya.

Pj Gubernur, Bahtiar Baharuddin menilai bahwa kawasan Maros-Pangkep Unesco Global Geopark sudah berjalan, namun belum bernilai ekonomis.

“Yang ada hanya sewa perahu, tapi selebihnya belum ada dan ini yang ingin kita kembangkan agar bernilai ekonomi bagi masyarakat,” ungkapnya.

Bupati Maros, H.A.S Chaidir Syam menyambut baik usulan kawasan Unesco Global Geopark Maros-Pangkep menjadi KEK zona pariwisata.

“Harapannnya setelah ini memang jadi kunjungan wisatawan bisa lebih meningkat hingga tiga kali lipat baik itu wisatawan dalam negeri maupun mancanegara,” katanya.

Chaidir Syam mengatakan, jumlah wisatawan dalam negeri yang berkunjung ke Maros baik ke tempat wisata maupun event-event yang digelar sepanjang 2023 sebanyak 592.153 orang.

Kunjungan tertinggi masih dipegang Taman Wisata Alam Bantimurung sebanyak 191.958 orang.

“Untuk wisatawan mancanegara tertinggi kunjungan itu ke Rammang-rammang yang mencapai 4.521 orang sepanjang 2023. Ini yang kita harapkan ke depan wisatawan mancanegara bisa lebih banyak lagi tahun 2024 mendatang,” papar Chaidir.

Mantan Ketua DPRD Maros itu mengakui pengembangan wisata di Maros butuh anggaran cukup besar.

“Estimasinya untuk Bantimurung butuh anggaran Rp20 Miliar, Leang-leang Rp30 miliar, Rammang-rammang Rp50 Miliar. Sehingga, total anggaran untuk pengembangan pariwisata ketiga tempat tersebut berjumlah sekitar Rp100 Miliar,” bebernya.