KabarMakassar.com — Universitas Hasanuddin menerima penghargaan dari Komisi Informasi Pusat sebagai badan publik yang informatif dalam mendukung keterbukaan informasi untuk kategori perguruan tinggi tahun 2023.
Penerimaan penganugerahan tersebut diserahkan oleh Ketua KPI Donny Yoesgiantoro kepada Sekretaris Universitas (Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phill., Ph.D) yang disaksikan langsung oleh Wakil Presiden RI (Ma’ruf Amin).
Acara penerimaan penganugerahan keterbukaan informasi publik tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Pusat berlangsung mulai pukul 14.00 Wita di Istana Wakil Presiden, Jalan Kebun Sirih No.14 Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
Sekretaris Universitas, Prof. Sumbangan Baja menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan keterlibatan yang baik antara seluruh sivitas akademika Unhas.
Dirinya menuturkan, secara berkelanjutan Unhas terus mengoptimalkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh elemen kampus yang telah berkontribusi dalam menjadikan Unhas sebagai perguruan tinggi yang secara terus menerus mengupayakan dalam memberikan pelayanan informasi publik yang berkualitas,” jelas Prof Sumbangan.
Pada kesempatan tersebut, Ma’ruf sebagai wakil presiden RI dalam sambutannya menyampaikan bahwa informasi publik yang akurat dan andal saat ini memiliki peran penting.
Menurutnya, aspek keterbukaan informasi merupakan kunci dari kualitas informasi yang diberikan kepada Masyarakat. Dirinya mencermati bahwa pemerataan layanan informasi publik Indonesia masih perlu dioptimalkan.
“Pemerintah harus terus mengupayakan pembangunan infrastruktur komunikasi, terutama di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Selamat kepada para badan public atas prestasi yang diraih. Semoga hal ini bisa terus dioptimalkan,” jelas Ma’ruf.
Sesuai laporan yang disampaikan oleh Ketua Komisi Informasi Pusat Donny Yoesgiantoro, pada tahun 2023 setelah dilakukan e-monev kepada 369 badan publik dari berbagai kategori, sebanyak 139 badan publik yang informatif, diantaranya terjadi kenaikan secara signifikan kepada 122 badan publik.
Untuk badan publik menuju informatif sebanyak 43, cukup informatif 13 badan publik, kurang informatif 27 badan publik dan tidak informatif 147 badan publik.
Merujuk dari jumlah badan publik yang memperoleh anugerah informatif, telah terlampaui target rencana pembangunan jangka menengah nasional yakni 90 badan publik.