KabarMakassar.com — PSSI akhirnya memutuskan untuk memecat Shin Tae-Yong dari posisi pelatih Timnas Indonesia. Keputusan tersebut diumumkan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam sebuah konferensi pers di Jakarta pada hari Senin (06/01).
Erick menyampaikan, meski hubungan antara dirinya dan Shin Tae Yong sangat baik, evaluasi terhadap kinerja Timnas Indonesia menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kinerja coach STY selama ini, hubungan saya sangat baik dan kita lakukan yang terbaik untuk program yang dikehendaki,” ujar Erick dalam keterangan resminya.
Erick menjelaskan, setelah melakukan evaluasi mendalam, pihaknya merasa perlu ada pimpinan yang lebih mampu menerapkan strategi yang sesuai dengan kesepakatan pemain dan membangun komunikasi yang lebih efektif.
Erick juga memastikan bahwa Shin Tae Yong telah diberitahukan mengenai pemecatannya melalui Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji.
“Pak Sumardji sudah bertemu dengan coach STY pagi ini dan telah menerima surat pemberitahuan resmi. Saya ucapkan terima kasih,” lanjut Erick.
Shin Tae Yong, yang sebelumnya memiliki kontrak dengan PSSI hingga 2027, harus menerima kenyataan bahwa masa baktinya di Timnas Indonesia telah berakhir.
Sementara itu, kabar terbaru menyebutkan bahwa mantan pemain legendaris Belanda, Patrick Kluivert, menjadi calon kuat pengganti Shin Tae Yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Informasi ini disampaikan oleh pengamat sepakbola Tanah Air, Haris Pardede.
“Patrick Kluivert, mantan striker tim nasional Belanda yang sudah pensiun, masuk dalam daftar kandidat pengganti. Dia memiliki lisensi kepelatihan yang diperlukan,” ujar Haris di channel YouTube Bung Harpa, Senin (06/01).
Kluivert, yang pernah memperkuat klub-klub besar seperti AC Milan, Barcelona, PSV Eindhoven, dan Lille, juga dikenal sebagai pemain yang sukses di level klub.
Ia membawa Ajax Amsterdam meraih sejumlah gelar bergengsi, termasuk Eredivisie, Liga Champions, dan Piala Super Eropa.
Di level individu, Kluivert pernah menjadi top skor Euro 2000 dan menduduki posisi lima dalam perebutan Ballon d’Or 2000.
Sebagai pelatih, Kluivert telah menangani sejumlah tim, termasuk FC Twente U-21 dan Adana Demirspor di Turki.
Ia juga pernah menjadi asisten pelatih Timnas Belanda dan pelatih Timnas Curacao.
Meskipun prestasi pelatihannya belum secerah karier bermainnya, Kluivert berhasil membawa FC Twente meraih gelar Beloften Eredivisie pada 2011-2012.