kabarbursa.com
kabarbursa.com

Insiden Laga PSM Makassar Vs Barito Putera: LIB Putuskan Kemenangan Dianulir

Insiden Laga PSM Makassar Vs Barito Putera: LIB Putuskan Kemenangan Dianulir
PSM Makassar bermain dengan 12 pemain saat melawan Barito Putera (Dok : Int).
banner 468x60

KabarMakassar.com — PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah mengeluarkan keputusan resmi terkait insiden dalam pertandingan pekan ke-16 Liga 1 2024/2025 antara PSM Makassar melawan Barito Putera di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (22/12). Keputusan tersebut diumumkan melalui situs resmi PT LIB pada Senin (29/12).

Hasil akhir pertandingan yang sebelumnya dimenangkan oleh PSM dengan skor 3-2 kini berubah menjadi kemenangan 0-3 untuk Barito Putera.

Pemprov Sulsel

Keputusan ini diambil setelah kemenangan PSM dianulir akibat dugaan pelanggaran teknis berupa penggunaan 12 pemain di lapangan.

Dengan keputusan ini, Barito Putera mendapatkan tambahan 3 poin, menutup putaran pertama Liga 1 2024/2025 dengan koleksi 15 poin dari 3 kemenangan, 6 hasil imbang, dan 8 kekalahan. Sebelumnya, mereka hanya memiliki 12 poin dari 2 kemenangan, 6 hasil imbang, dan 9 kekalahan.

Sebaliknya, PSM Makassar mengalami penurunan signifikan dalam klasemen. Tim berjuluk Juku Eja itu kehilangan total 6 poin, dari 27 poin menjadi 21 poin, yang membuat mereka terjun ke posisi 12 klasemen sementara.

Dalam pertandingan sebelumnya, PSM unggul 3-2 melalui gol Nermin Haljeta dan brace Aloisio Neto. Di sisi lain, Barito Putera mencetak dua gol melalui Rahmat Beri dan Alhadji Gero.

Namun, perubahan skor resmi menjadi 0-3 untuk kemenangan Barito Putera terlihat pada tabel klasemen di situs LIB.

Hingga kini, PT LIB belum memberikan tanggapan resmi terkait keputusan tersebut.

Sementara itu, pihak PSM, Media Officer Sulaiman Abdul Karim juga belum memberikan keterangan lebih lanjut.

Dengan keputusan ini, dinamika Liga 1 2024/2025 semakin menarik perhatian publik, terutama terkait pengawasan teknis dan integritas pertandingan.

Sebelumnya diberitakan, laga pekan ke-16 Liga 1 2024/2025 antara PSM Makassar dan Barito Putera di Stadion Batakan, Balikpapan, Minggu (22/12), menyisakan kontroversi besar.

PSM yang menang 3-2 diduga sempat bermain dengan 12 pemain di lapangan, yang memicu protes keras dari Barito Putera.

Insiden terjadi di menit-menit akhir pertandingan, tepatnya pada injury time babak kedua.

Pelatih PSM Bernardo Tavares melakukan pergantian tiga pemain sekaligus. Masuk Daffa Salman, Muhammad Arham Darmawan, Fahrul Aditia. Keluar Akbar Tanjung, Latyr Fall, dan Syahrul Lasinari.

Namun, Syahrul Lasinari, yang seharusnya keluar, tetap berada di lapangan, membuat PSM bermain dengan 12 pemain sejak menit ke-98.

Meski pemain Barito memprotes, wasit utama tetap melanjutkan pertandingan dengan play on.

Barito Putera melayangkan protes resmi kepada Komisi Disiplin PSSI, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan Komite Wasit PSSI.

Dalam unggahan Instagram resmi mereka, Barito mengutip Pasal 56 dan Pasal 28 Kode Disiplin PSSI, yang menyatakan bahwa:

  1. Jika sebuah tim memainkan pemain yang tidak sah, mereka dapat dijatuhi hukuman kalah forfeit (0-3) dan pengurangan poin.
  2. Denda minimal Rp90 juta dapat dikenakan.

Manajer Barito, M. Ikhsan Kamil, menegaskan pihaknya telah mengirimkan surat resmi sebagai langkah menjaga integritas kompetisi.

Pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan, mengonfirmasi insiden tersebut.

“Kami bermain melawan 12 pemain. Pemain mereka sendiri mengakui insiden itu, tetapi wasit memutuskan play on. Kami sudah menyampaikan protes dan akan menindaklanjutinya melalui manajemen,” uujarnya dalam keterangan tertulis.

Rahmad juga mengkritik wasit yang tidak segera meminta pemain ke-12 untuk meninggalkan lapangan.

Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim, menjelaskan bahwa pergantian pemain telah dilakukan sesuai prosedur.

Menurutnya, formulir pergantian telah diserahkan kepada wasit cadangan, yang kemudian memeriksa daftar pemain. Keputusan play on dinilai sebagai tanggung jawab wasit utama.

“Semua pemain kami masuk dan keluar lapangan berdasarkan arahan wasit. Jika ada kekeliruan, itu murni wewenang perangkat pertandingan,” jelasnya.