KabarMakassar.com — AC Milan tersingkir dari Liga Champions usai bermain imbang 1-1 melawan Feyenoord di leg kedua playoff 16 besar. Hasil ini membuat Rossoneri (AC Milan) tersingkir dengan agregat 1-2.
Laga AC Milan vs Feyenoord berlangsung di San Siro, Rabu (19/02) dini hari WIB. Rossoneri sempat unggul cepat lewat sundulan Santiago Gimenez di menit pertama, namun keunggulan itu tak cukup untuk meloloskan mereka ke babak selanjutnya.
Milan menciptakan beberapa peluang setelah gol pembuka, di antaranya melalui Tijjani Reijnders, Joao Felix, dan Yunus Musah. Namun, upaya mereka belum berhasil mengarah ke gawang.
Rossoneri memulai pertandingan dalam kondisi tertinggal agregat 0-1. Setelah unggul cepat di babak pertama, Milan justru kehilangan kendali permainan di babak kedua.
Petaka datang pada menit ke-51 ketika Theo Hernandez mendapat kartu kuning kedua akibat aksi diving di kotak penalti Feyenoord.
Kartu kuning pertama sudah diterimanya pada menit ke-44, dan kartu merah yang didapatnya membuat Milan bermain dengan 10 orang.
Situasi ini dimanfaatkan Feyenoord yang akhirnya menyamakan kedudukan melalui sundulan Julian Carranza di menit ke-73.
Hasil 1-1 bertahan hingga akhir laga, dan Feyenoord lolos dengan agregat 2-1.
Dalam pertandingan kali ini, Theo Hernandez menjadi sorotan. Bek berusia 27 tahun itu dianggap sebagai penyebab utama tersingkirnya Milan.
Mantan kapten AC Milan, Zvonimir Boban, mengungkapkan kekecewaannya terhadap sang pemain.
“Theo sudah melakukannya selama bertahun-tahun, saya heran tidak ada yang memberi tahu atau mengoreksinya,” kata Boban dalam wawancara dengan Sky Sport Italia.
“Dia sudah melakukannya selama lima tahun. Kartu kuning kedua tidak masuk akal. Tidak pantas dan tidak sportif. Anda tidak boleh melakukannya, tidak ada alasan untuk itu,” lanjutnya.
“Secara moral, ini kesalahan serius. Mengapa dia melakukan itu? Dia seorang bek, dia bisa menyerang dengan kecepatan, punya kekuatan fisik hebat, ayolah, masa jatuh seperti itu,” tegas Boban.