kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Waspada! Hujan Terus Mengguyur Kota Makassar Sejumlah Wilayah Terendam Banjir

Banjir Ancam Sulsel: 11 Kecamatan di Makassar Terendam, 528 Warga Mengungsi
Jalanan terendam banjir di Makassar (Dok: Nofi KabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Kondisi hujan lebat kembali terjadi di Kota Makassar, mulai Minggu (15/12) pagi hingga siang sejumlah jalan mulai terendam banjir. Warga Makassar diharapkan untuk waspada.

Beberapa titik seperti Jalan Rappocini Raya, Pelita Raya, Mapala, Hertasning, Perintis Kemerdekaan, Pettarani, BTP, Paccerakkang dan juga Antang tidak lepas dari kondisi banjir tersebut.

Pemprov Sulsel

Mobilitas warga Makassar nampak terhambat di akhir pekan, terlebih, banyak kendaraan disejumlah titik yang harus berbalik arah karena kondisi banjir yang cukup tinggi.

Jalanan yang terendam banjir juga menimbulkan kekhawatiran dari pengguna karena sejumlah pengendara tidak mengetahui letak lubang yang ada.

Salah satu warga Makassar, Anggie, menyebutkan bahwa kondisi Jalan Bontolempangan ditempat yang sedang dikunjunginya saat ini juga sudah mulai banjir.

“Lumayan iya (banjir) saya liat. Orang yang sedang naik motor ketinggian airnya di tengah-tengah bannya,” tukasnya.

Selain jalan yang terendam banjir, curah hujan lebat di Makassar juga menyebabkan air sungai menjadi naik. Masyarakat disekitar sungai diharapkan dapat berhati-hati.

Sementara itu, warga Antang, Amel mengaku, hujan deras membuatnya khawatir akan kemungkinan pohon yang tumbang.

“Hujan deras sejak pagi belum berhenti sampai sekarang. Agak khawatir sebenarnya,” ujarnya.

“Soalnya banyak pohon-pohon dilewati kalau keluar dijalan. Takutnya, kalau ada yang tumbang,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Amson Padolo pun mengimbau kepada seluruh pihak agar dapat siap siaga terhadap peringatan dini dan mengantisipasi bencana.

“Diperlukan upaya pencegahan dan mitigasi dalam meminimalisasi dampak ancaman bencana banjir dan gerakan tanah yang mungkin terjadi,” ujarnya pada KabarMakassar.com, Senin (02/12).

Amson turut menjabarkan sejumlah langkah konkrit untuk mengantisipasi kejadian banjir dan gerakan tanah yang kemungkinan bisa terjadi setiap saat. Terkhusus, ia berharap agar BPBD kabupaten kota serta OPD terkait dapat mempersiapkan hal tersebut.

“Membentuk posko kesiapsiagaan pemerintah daerah dan melakukan pemantauan secara cermat terhadap informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG, BNPB, dan Pusat Vulkanologi juga mitigasi bencana geologi untuk mengetahui perkembangan situasi terkini,” ucapnya.

“Menyiapkan seluruh aparatur pemerintah daerah dan mengkoordinasikan dengan TNI, POLRI, instansi vertikal di daerah dan relawan siaga bencana serta unsur msyarakat lainnya,” tambahnya.

Lebih jauh ia menuturkan agar dapat menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam rangka siaga banjir atau longsor dan risiko akibat bencana lainnya. Disebutkan pula untuk mengalokasikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) yang cukup dan siap digunakan setiap saat dalam keadaan darurat bencana.

Ia juga menyampaikan agar dapat menyebarluaskan informasi potensi bencana kepada masyarakat setempat melalui berbagai saluran informasi seluas-luasnya.

Sebagai informasi, berikut disertakan nomor untuk koordinasi keadaan darurat bencana. Dapat menghubungi Pusdalops PB BNPB di nomor telepon 08121237575, fax (021) 21281200 atau Call Centre 117.