KabarMakassar.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem, mulai 29 hingga 31 Januari 2025.
Pantauan terkini menunjukkan potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat di sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) disertai angin kencang dan gelombang laut yang tinggi di sejumlah perairan.
“Terpantau adanya tekanan rendah di utara Australia mampu meningkatkan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut di sepanjang daerah menuju pusat tekanan,” kata Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet, dalam siaran persnya, Senin (27/1/2025).
Irwan menerangkan bahwa terdapat pertemuan arus angin (konfluensi) di sekitar Sulawesi Selatan menyebabkan penumpukan massa udara. Faktor atmosfer, seperti tekanan rendah di utara Australia, Madden Julian Oscillation (MJO), seruakan udara dingin (Cold Surge), dan gelombang ekuator Rossby, juga menjadi pemicu peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah ini.
“Madden Julian Oscillation (MJO) tercatat berada pada fase 3 dan diprediksi bergerak menuju fase 4 serta seruakan udara dingin (Cold Surge) juga terpantau aktif menyebabkan potensi pembentukan awan hujan lebih tinggi,” ujarnya.
Selain itu, gelombang ekuator Rossby yang membawa massa udara basah terpantau aktif di wilayah Sulawesi Selatan. Faktor-faktor tersebut berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan awan hujan di Sulawesi Selatan.
Oleh karena itu, BMKG memprediksi hujan lebat hingga sangat lebat diperkirakan terjadi di Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Soppeng, Pinrang, Sidenreng Rappang, Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar. Selain itu, wilayah Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Palopo juga berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada skala lokal.
Selain itu, potensi angin kencang diprediksi melanda wilayah tengah hingga selatan Sulawesi Selatan. Sementara itu, gelombang laut dengan tinggi 1,25–2,5 meter diperkirakan terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan Spermonde, Perairan Selayar, Laut Flores, dan wilayah sekitarnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan pohon tumbang. Aktivitas pelayaran dan penerbangan juga diharapkan meningkatkan kehati-hatian akibat gelombang tinggi dan cuaca buruk.
Menyikapi kondisi di atas diharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.
“Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik,” pungkasnya.