KabarMakassar.com — Pergantian tahun baru dari 2024 ke 2025 disambut dengan beragam aktivitas oleh warga Pangkajene, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap).
Masyarakat melakukan perayaan pergantian tahun baru dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang berkumpul bersama keluarga di rumah, namun banyak pula yang memilih untuk merayakan tahun baru di tempat lain.
Pantai kering, salah satu pusat aktivitas dan perayaan malam tahun baru di Pangkajene dipadati oleh warga dari berbagai kalangan usia.
Di tempat itu, warga berburu makanan dan minuman. Disajikan pula berbagai wahana permainan. Pihak kepolisian juga turut bersiaga menjaga keamanan di pusat keramaian tersebut.
Sejumlah warga bercengkrama di cafe-cafe yang ada di Pangkajene. Warung makan pinggir jalan yang masih buka turut meraup untung dari pembeli yang menunggu pergantian tahun.
Berdasarkan pantauan KabarMakassar.com, kemacetan terjadi saat warga mulai memadati jalanan di Pangkajene.
Permainan alat musik seperti drum di pinggir jalan membuat pengendara motor berhenti untuk menyaksikan penampilan tersebut.
Walau telah di imbau oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Zudan Arif Fakrulloh, letusan petasan dan kembang api serta konvoi kendaraan masih terjadi di pergantian malam tahun baru di Pangkajene.
Salah satu warga Pangkajene, Mina mengatakan jika aktivitas pergantian tahun yang dia lakukan adalah berkeliling melihat perayaan di malam hari.
“Putar-putar saja sama teman-teman. Karena kan padat ini jalanan soalnya banyak orang pergi malam tahun baru,” ujarnya pada Rabu (01/01).
Ia menuturkan, karena banyaknya masyarakat yang merayakan tahun baru seperti di cafe dan tempat makan, dirinya sulit untuk mendapatkan tempat parkir.
“Mau singgah juga susah, karena banyak saya lihat mobil sama kendaraan parkir dipinggir jalan, penuhmi tempat parkirnya,” tukasnya.
Walau sempat diguyur hujan, perayaan pergantian tahun baru di Pangkajene tetap dipadati oleh beragam aktivitas oleh masyarakat.