KabarMakassar.com — Kandidat bakal calon gubernur Sulsel 2024, Dr Ilham Arief Sirajuddin (IAS) kembali menyampaikan gagasannya untuk membangun pabrik pupuk kimia di Sulawesi Selatan, (Sulsel), Sabtu (6/7).
Dimana gagasan itu ia lontarkan di hadapan warga Paopao, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru. Sebagai jawaban atas sulit dan mahalnya petani di Sulsel saat ini mengakses pupuk.
“Insya Allah, jika dipercaya warga Sulsel memimpin, program prioritas saya adalah menghadirkan pabrik pupuk kimia di Sulsel. Pabrik ini begitu dibutuhkan masyarakat Sulsel yang mayoritas adalah petani,” ujar IAS mengawali sambutannya.
Mantan Walikota Makassar dua periode itu menjelaskan, sepanjang memiliki kewenangan, pabrik ini bisa ia wujudkan di Sulsel sebagai daerah berstatus penyangga pangan nasional.
Seharusnya, pemerintah pusat bisa menunjukkan keberpihakan pada status ini dengan membangun pabrik pupuk di Sulsel. IAS mengaku cemburu dengan Kalimantan, Jawa, Sumatera yang punya pabrik pupuk kimia, sementara Sulawesi tidak punya. Padahal, gas alam yang merupakan bahan baku utama (60%) pabrik pupuk itu tersedia melimpah di Wajo, Sulsel.
“Jadi yang dibutuhkan agar pabrik ini terwujud di Sulsel ke depan sebenarnya adalah kesungguhan hati untuk memperjuangkannya. Kami menilai hanya dengan cara ini petani Sulsel bisa tergolong dari kelangkaan dan kemahalan pupuk saat ini,” ujar sosok yang dikenal luas dengan tagline GubernurKu itu.
Dalam kesempatan itu, IAS juga menerima deklarasi dukungan kepada IAS untuk maju di pilgub Sulsel 2024 mendatang. Mereka yang berdeklarasi terdiri atas tokoh masyarakat, agama, dan perempuan Desa Paopao. Dengan latar belakang beragam. Ada petani dan kelompok nelayan, dan pengusaha hasil ikan dan hasil bumi.
“Pak Ilham sudah membuktikan bisa membuat Makassar begitu maju. Kami juga berharap Sulsel akan seperti Makassar di tangan IAS. Jadi, pengalaman ada, dan kematangan sebagai pemimpin hampir sempurna, makanya kami dukung,” ujar tokoh masyarakat Paopao, H Salama.
Temu warga IAS dengan warga Paopao itu dirangkaikan silaturahmi dengan pengurus dan anggota Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) Wil 03 Kab Barrru. Tidak ketinggalan sejumlah anggota Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI) Barru.
Ketua RAPI Wil 03 Kab Barru, M Ibrahim menjelaskan, RAPI dan ORARI di Kab Barru sangat kompak menjalin kebersamaan. Banyak melakukan kegiatan sosial bersama. Merespons itu, IAS selaku Ketua RAPI Daerah 24 Sulsel menyebut RAPI Barru layak menjadi percontohan. Pasalnya, di beberapa daerah lain, meski berlatar sama, RAPI dan ORARI jarang bisa akur.
“Insya Allah di kesempatan mendatang, kekompakan antara RAPI dan ORARI di Barru akan menjadi percontohan. Persatuan atas nama kemanusiaan harus dikedepankan. Tidak perlu ada yang merasa lebih satu dari yang lainnya. Yang diutamakan memang seharusnya kebersamaan menjalankan misi organisasi. Terima kasih RAPI Wil 03 Barru,”pungkasnya.
Sementara itu, IAS yang juga mantan Ketua DPD Partai Golkar Sulsel menyebut dirinya saat ini semakin intens komunikasi politik lintas partai politik jeleng Pilgub. Dimana tidak menutup kemungkinan akan berpaket dengan Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel Pilkada serentak 2024.
Dimana politisi senior Golkar yang pernah menduduki Ketua DPD di Sulsel, IAS mengaku semua figur yang saat ini digadang-gadang maju Pilgub Sulsel, berpotensi berpasangan termasuk dirinya dengan AIA sapaan Andi Iwan.
Entah sebagai calon gubernur maupun wakil gubernur. Apalagi IAS menyebut Andi Iwan Aras merepresentasi wilayah Wajo atau Dapil Sulsel 2.
“Jadi bisa semua ji, diputar balik juga semua bisa. Diputar balik bagaimana pun semua bisa,”ucap IAS kepada awak media di warung kopi Lapak Abangda, Jalan Hertasning Kota Makassar, Jumat (14/6) lalu.
Menurut bekas calon Gubernur Sulsel 2013 itu bahwa ada banyak figur yang bisa diajak berpasangan maju Pilgub Sulsel. Tak cuma Andi Iwan yang juga dijagokan Gerindra sebagai bakal calon gubernur.
IAS yang juga mantan cagub Sulsel 2013 menyebut, sosok calon wakil harus bisa memberikan efek elektoral atau menambah tingkat keterpilihan.
“Itu yang paling penting (elektoral). Yang kedua memang dalam strategi pendekatan geopolitik menjadi pertimbangan mendasar untuk berpasangan,” ujar IAS.
Meski begitu, mantan Wali Kota Makassar dua periode ini menyebut persoalan calon wakil gubernur merupakan wewenang partai politik untuk menentukan. IAS tak mau egois memilih wakilnya sendiri, meski tingkat elektoralnya cukup tinggi berdasarkan survei internal Partai Golkar.
“Pada akhirnya partai bisa jadi akan mengajukan usulan, makanya kita juga belum memutuskan. Kita gak boleh ego dengan elektoral yang tinggi, kemudian menutup ruang kepada partai,” jelas IAS.
Konstelasi politik menjelang Pilgub Sulawesi Selatan 2024 memungkinkan terbentuk tiga poros. Ketiga poros itu dianggap memiliki big power atau kekuatan besar oleh tiga parpol yang nyaris meraup suara terbanyak dari masyarakat Sulsel pasca pemilihan langsung atau Pemilu 2024, Rabu (14/2) lalu.
Adalah Gerindra, Golkar dan NasDem yang bisa disebut meraih kemenangan hasil Pilpres maupun Pileg di 24 kabupaten/kota di Sulsel.
Kemenangan itu menjadi momentum agenda politik tahun ini yakni Pilkada serentak November 2024 mendatang. Dimana satu poros mulai terbentuk menyusul NasDem mengumumkan pasangan Pilgub yakni Andi Sudirman Sulaiman paket dengan Fatmawati Rusdi.
Sedangkan, dua poros berikutnya masih menjadi teka teki di kalangan elit parpol dan masih berlangsung dinamis. Namun, hampir dipastikan poros lintas parpol atau koalisi bakal terbentuk yakni klan IAS maupun Danny Pomanto atau DP.
IAS yang juga digadang-gadang oleh Golkar selain Taufan Pawe memiliki potensi bisa berpasangan figur lain yakni Adnan Purichta Ichsan adalah Bupati Gowa dua periode.
DP sendiri yang juga Walikota Makassar dua periode itu diprediksi kalangan pengamat bisa berpasangan dengan Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani. Meski demikian spekulasi politik masih berlangsung alot di kalangan elit dalam menjalin koalisi lintas parpol yang akan nantinya terbentuk di klan IAS maupun DP.
Sebeluknya, Direktur Eksekutif PT Indeks Politica Indonesia (PT IPI) Suwadi Idris Amir menuturkan tiga poros itu sejalan hasil perolehan pemilu 2024 yang memprediksi Pemilihan Gubernur Sulsel sangat berpotensi.
Potensi tiga poros setelah dilhat dimana NasDem meraih 17 kursi, Golkar 14 Kursi, dan Gerindra 13 kursi. Disebutkan beberapa pimpinan parpol Sulsel, ada Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) Ketua Gerindra Sulsel, dan NasDem sendiri yang dipimpin Rusdi Masse (RMS).
Adapun Golkar terdapat tiga kader terbaik yang bersaing yakni Nurdin Halid (NH), Taufan Pawe (TF) dan Ilham Arief Sirajuddin atau IAS.
“Apalagi tiga poros itu sudah memanaskan mesin parpol masing-masing,”ucapnya kepada kabarmakassar.com.
“Saya kira tiga poros itu akan masih terbuka lebar untuk berpotensi dipuncak dari survei kami,”sambung Suwadi Idris.